Kalteng

Prevalensi Stunting di Kalteng Alami Penurunan Signifikan

apahabar.com, PALANGKA RAYA — Hasil prevalensi stunting di Kalimantan Tengah untuk 2020 sudah mengalami penurunan signifikan….

Featured-Image
Sekda Kalteng Fahrizal Fitri. Foto: Istimewa

bakabar.com, PALANGKA RAYA — Hasil prevalensi stunting di Kalimantan Tengah untuk 2020 sudah mengalami penurunan signifikan.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) pada 2013, prevalensi angka stunting di Kalteng mencapai angka 41,04 persen.

Sedangkan berdasarkan Riskedas 2018, prevalensi stunting sudah mengalami penurunan dan berada di angka 34.04 persen.

“Hal itu menunjukan prevalensi angka stunting di Kalteng pada tahun 2013 ke tahun 2018 mengalami penurunan yang signifikan,” kata Sekda Kalteng Fahrizal Fitri, Jumat (13/11).

Ia menjelaskan, bahwa prevalensi stunting di kabupaten dan kota, pada setiap pengukuran yang dilakukan, menunjukkan hasil yang bervariasi.

Sebagian kabupaten dan kota telah melewati angka ideal dibawah 20 persen, sesuai rekomendasi world health organization (WHO).

Namun sebagian lagi masih sangat tinggi dan berada di atas rata-rata Kalteng bahkan nasional.

Berdasarkan Riskedas pada 2013, prevalensi stunting terendah, Kabupaten Lamandau 25,3 persen, Seruyan 30,4 persen dan Kotawaringin Timur 36,9 persen.

Sementara Kabupaten dengan prevalensi tertinggi adalah Barito Timur 54,9 persen. Katingan 47,6 persen dan Barito Selatan 46,3 persen.

Pada saat Riskedas 2018, Kabupaten dengan prevalensi stunting terendah adalah Seruyan 21,84 persen, Kotawaringin Barat 22,07 persen dan Kota Palangka Raya 22,9 persen.

Sementara kabupaten dengan prevalensi tertinggi adalah Kabupaten Kotawaringin Timur 48,84 persen, Barito Timur 42,5 persen dan Kapuas 41,53 persen.

Kemudian menurut Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2019. Kabupaten dengan prevalensi stunting terendah adalah Murung Raya 17,45 persen, Lamandau 17,83 persen dan Kotawaringin Barat 23,98 persen.

Sedangkan kabupaten dengan prevalensi tertinggi adalah Kabupaten Kapuas 42,37 persen, Kotawaringin Timur 39,87 persen dan Barito Timur 38,53 persen.



Komentar
Banner
Banner