Ancaman Resesi Global

Prediksi Mandiri: Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan Kuartal IV

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan memprediksikan langkah Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga acuan.

Featured-Image
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Panji Irawan. Foto: tangkapan layar

bakabar.com, JAKARTA – Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan memprediksi Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan pada kuartal ke-IV/2023.

“Sebelum itu, kemungkinan tingkat suku bunga akan ditahan dan jika perlu dinaikan maka hanya sebanyak satu atau dua kali saja,” ujarnya dalam Konferensi Pers Pre Event Mandiri Investment Forum 2023, Selasa (24/1).

Baca Juga: INDEF Prediksi BI Tahan Suku Bunga Acuan pada Februari 2023

Alasannya adalah karena pandemi Covid-19 sudah semakin terkendali, dan banyak negara sudah mencabut kebijakan pembatasan sosial.

Negara-negara tersebut akan lebih fokus pada peningkatan manufaktur. Tujuannya adalah untuk meningkatkan penerimaan negara dari ekspor barang.

“Manufaktur akan terus diekspor, tapi tentu saja sangat ditentukan seberapa dalam resesi di tahun 2023,” imbuhnya.

Menurutnya, ancaman resesi global pada 2023 dipastikan akan terjadi, tapi masih belum bisa diprediksi terkait seberapa besar resesi yang akan terjadi.

“Karena ini mencerminkan kemungkinan terjadinya resesi maka tidak lagi dihantam dengan jurus anti-inflasi,” jelasnya.

Baca Juga: Ancaman Resesi Global 2023, Kalteng Perkuat Ketahanan Pangan

Bank sentral di berbagai negara dipastikan memilih untuk menurun atau menahan tingkat suku bunga acuan, termasuk The Fed.

Bank sentral AS tersebut diprediksi tidak lagi menaikan suku bunga secara agresif dan akan lebih sering memilih kebijakan menahan atau menurunkan persentasenya.

“Kalau kita melihat tahun 2022 suku bunga, dinaikan terus menerus oleh The Fed, di tahun ini mungkin hanya sesekali saja. Kemudian kalau kita lihat sinyal dari BI menaikkan hanya sekali pada bulan ini saja,” tutupnya.

Selama 2022, terhitung dari Maret sampai dengan Desember, The Fed telah melakukan kenaikan suku bunga secara agresif.

Sebagai informasi, selama tahun 2022, The Fed telah menaikan suku bunga The Fed sebesar 425 bps atau pada kisaran 4,25 - 4,5 persen, selama periode Agustus-Desember 2022

Baca Juga: Kabar Suku Bunga dan Minyak Mentah Pendorong Penguatan IHSG Pagi Ini

Kemudian, pada waktu yang sama BI juga membuat kebijakan serupa dengan menaikan suku bunga acuan sebesar 225 bps alias 2,24 persen.

Untuk Januari, Bank Indonesia menetapkan suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRR) sebesar 25 basis point menjadi 5,75 persen, untuk Januari 2023.

Ekonom INDEF, Abdul Munaf juga memprediksi bahwa pada Februari mendatang, BI kemungkinan akan menahan tingkat suku bunga acuan.

Editor


Komentar
Banner
Banner