bakabar.com, BANJARBARU - Beraksi di Hotel Permata In, Jalan Ahmad Yani Km 34 Kota Banjarbaru, pelaku prostitusi online diciduk polisi, Sabtu (1/4) malam.
Mereka berjumlah tiga orang, satu perempuan berinisial WN (26) dan dua pemuda masing-masing MAS (21) serta NR (16).
Ketiga pelaku memiliki perannya masing-masing. WN bertugas melayani pelanggan, sementara MAS dan NR bertugas mencari pelanggan untuk WN melalui aplikasi chating.
Meski beraktivitas di Kota Banjarbaru, namun para pelaku berdomisili dari luar Banjarbaru.
Bahkan WN merupakan warga Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Sedang MAS dan NR warga Kota Banjarmasin.
Adapun tarifnya, dipatok berkisar Rp 150 ribu sampai 600 ribu untuk satu kali kencan.
Sementara lokasi praktik prostitusi online sendiri berpindah-pindah sesuai dengan hotel yang mereka hendaki.
"Saat ini tiga orang yang diamankan beserta barang bukti sudah dibawa Polres Banjarbaru guna kepentingan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut," terang Kapolres Banjarbaru, AKBP Dody H Kusumah.
Dijelaskannya, pengungkapan kasus ini diawali dari informasi masyarakat yang kemudian diselidiki oleh tim dengan cara Undercover Buy.
Yang mana salah satu anggota mencoba mencari melalui Aplikasi Chating tersebut dan berhasil mendapatkan target dengan user name yang diinformasikan.
"Kemudian tim mencoba memancing dengan berkomunikasi melalui aplikasi, setelah harga dan lokasi ditentukan, tim pun bergerak menuju hotel Permata In Banjarbaru," jelasnya.
Usai mendapati target utama, tim katanya secara bersamaan menemukan dua orang laki - laki yang diduga mucikari.
Dalam interogasinya, WN mengakui jika diri nya membuka layanan seks melalui Aplikasi Chating.
WN juga bilang bahwa sebelum dirinya melayani tamu, terlebih dahulu mencari pelanggang melalui MAS dan NR.
Lebih lanjut Dody bilang, menurut penuturan pelaku WN dalam sehari dapat melayani 3 sampai 4 pelanggan.
