Pemilu 2024

Prabowo Gantung Sikap Dua Poros Pilpres, Ogah Duet dengan Ganjar?

Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto gamang menyikapi isu dua poros dalam gelaran Pilpres 2024 yang ditiupkan PDI Perjuangan.

Featured-Image
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) dan Menteri BUMN Erick Thohir mencoba kendaraan taktis Maung 4x4 di kompleks PT Pindad (Persero), Malang, Jawa Timur, Senin (24/7/2023). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/sgd/Spt

bakabar.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto gamang menyikapi isu dua poros dalam gelaran Pilpres 2024 yang ditiupkan PDI Perjuangan. 

Prabowo justru menyinggung bahwa poros dalam Pilpres 2024 tak menjadi diskursus yang menggema, dibandingkan kerukunan dan perdamaian yang dinikmati rakyat. 

“Yang kita dambakan adalah selalu persatuan, kerukunan apapun yang terjadi kita harus rukun, kita harus sejuk, siapa pun yang diberi mandat oleh rakyat, kita hormati,” kata Prabowo, Kamis (21/9) kemarin. 

Baca Juga: Gerindra Klaim Bursa Cawapres Prabowo Tak Buntu Meski Koalisi Gemuk

"Yang terbaik untuk rakyat, rakyat Indonesia ingin pemimpinnya rukun dan damai. Saya kira itu saja," ujarnya. 

Semula hembusan isu dua poros Pilpres 2024 kembali ditiupkan para punggawa PDI Perjuangan.

Mereka menggaungkan skenario dan format Prabowo yang hendak berpasangan dengan bacapres mereka, Ganjar Pranowo. 

Baca Juga: Demokrat Resmi Dukung Prabowo sebagai Calon Presiden di Pilpres 2024

"Ya, mungkin-mungkin saja, dinamika yang ada di politik ini selalu memungkinkan kami untuk selalu bersilaturahmi dan bertemu dengan sesama anak bangsa untuk bisa menyepakati hal-hal yang akhirnya kami sepakati bersama bahwa ini adalah yang terbaik bagi bangsa dan negara," kata Ketua DPP PDIP, Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/9). 

Baca Juga: Prabowo Ogah Masukkan SBY di Tim Sukses: Beliau Senior!

Kendati demikian, Puan menilai PDI Perjuangan masih menunggu dan menyimak konfigurasi politik yang hendak diakrobatkan sejumlah kompetitornya selama sebulan ke depan. 

“Ya, kita lihat lagi bagaimana dinamikanya selama satu bulan ini, apakah kemudian bisa terjadi atau tidak terjadi, kan semua partai punya kalkulasi-nya," kata Puan.

Sementara, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat juga membuka peluang dua poros dan menyandingkan Ganjar dengan Prabowo.

Baca Juga: Erick Thohir Terbebani Diproyeksikan jadi Cawapres Prabowo

“Semua kemungkinan masih bisa, ya kan? Semua kemungkinan masih bisa," ujar Djarot di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (21/9). 

Namun, Djarot mengaku dia belum mendengar ada pembahasan terkait wacana itu di internal PDIP.

Sejauh ini, ada tiga poros yang terbentuk, yaitu Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden. Koalisi Indonesia Maju terdiri atas Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora Indonesia, Partai Garuda, PRIMA, dan PSI.

Dalam koalisi yang ada itu, poros PDIP bekerja sama dengan PPP, Partai Hanura, dan Perindo yang mengusung Ganjar Pranowo.

Sementara itu, Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang terdiri atas Partai NasDem, PKB, dan PKS, mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan bakal capres dan bakal calon wakil presiden untuk Pilpres 2024.

Editor


Komentar
Banner
Banner