Tak Berkategori

PPKM Darurat di Kaltim, Embarkasi Haji Balikpapan Bakal Jadi Rumah Sakit

apahabar.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan, Kaltim, menyiapkan Embarkasi Haji untuk menjadi rumah sakit darurat. Hal…

Featured-Image
Asrama Haji Balikpapan. Foto: Inibalikpapan.com

bakabar.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan, Kaltim, menyiapkan Embarkasi Haji untuk menjadi rumah sakit darurat.

Hal ini menyusul pasien Covid-19 di Balikpapan makin melonjak.

Dipilihnya Embarkasi Haji melalui hasil rapat koordinasi terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat antara pemerintah kota dengan forkopimda dan unsur terkait pada Sabtu (10/8) di Ruang Rapat I Pemkot Balikpapan.

Embarkasi Haji dinilai cukup mumpuni sebagai rumah sakit darurat lantaran kebutuhan dasar pasien seperti listrik dan air tercukupi.

“Untuk rumah sakit darurat tadi mengerucut lokasinya di Embarkasi Haji, karena di sana lokasinya sudah hampir setahun isolasi dan ketersediaan kebutuhan dasar listrik air di sana mencukupi,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty.

Namun pihaknya masih menunggu rumah sakit mana yang menjadi pengampu bertanggung jawab untuk rumah sakit darurat tersebut.

Pemkot Balikpapan telah meminta kepada Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo agar menjadi rumah sakit pengampu. Hanya saja hingga kini belum mendapat jawaban.

“Masalahnya rumah sakit darurat harus ada pengampunya. Tadi Bapak Wali Kota memohon kepada RSKD untuk jadi rumah sakit pengampunya. Tetapi masih perlu kami konsulkan ke kementerian kesehatan terkait rumah sakit pengampunya ini karena RSKD punya provinsi. Berarti kalau memang menjadi pengampu memang yang mengeluarkan SK adalah Gubernur,” jelas wanita yang akrab disapa Dio ini.

Diketahui saat ini Embarkasi Haji terdapat 300 pasien yang melakukan isolasi di area belakang asrama. Nantinya area tersebut tetap menjadi tempat isolasi pasien, untuk rumah sakit mandiri menggunakan gedung lainnya.

“Di Embarkasi pun nanti nggak semuanya jadi rumah sakit darurat, mungkin yang belakang tetap menjadi tempat isolasi,” ujarnya.

Tentu pihaknya harus menyiapkan tenaga medis bila rumah sakit darurat digelar. Yakni membutuhkan tiga kali lipat dari jumlah tenaga medis yang ada saat ini.

“Petugas kita per 100 itu ada 4 orang 1 sif jadi ini harus 3 kali lipat harus ditambah,” ungkapnya.



Komentar
Banner
Banner