Hiburan

Posan Tobing Tagih Royalti, Kotak Band Buka Suara

Eks drumer band Kotak, Posan Tobing belum lama mengungkapkan kekecewaan pada band yang menaungi sejak 2004 lalu. Kekecewaan itu dia utarakan karena pembagian ro

Featured-Image
Kotak Band. Foto-net

bakabar.com, BANJARMASIN - Eks drummer band Kotak, Posan Tobing mengungkapkan kekecewaan pada band yang menaungi sejak 2004 lalu. Kekecewaan itu dia utarakan karena pembagian royalti.

"Dari 2011 saya resign sampai 2022 ini sakit banget rasanya karena kalian bertiga, Cella, Chua, dan Tantri, saya sakit hati di video YouTube orang, bisa-bisanya ngomong 'kita nggak mau cari drummer lagi karena enakan begini, pembagian duitnya dibagi tiga'," tukas Posan Tobing dilansir dari Detik, Sabtu (8/10).

Menanggapi hal tersebut, band yang digawangi oleh Tantri, Chua dan Cella pun akhirnya buka suara.

Mereka membuat video klarifikasi terkait kekecewaan Posan Tobing mengenai pembagian royalti di akun resmi Instagram @kotakband_ pada Jumat (7/10).

Berikut isi pernyataan Kotak :

Chua: Video ini adalah klarifikasi dari kami untuk viideo yang beradar pada tanggal 3 Oktober 2022 dari eks personelnya Kotak, Bang Posan. Bang Posan mengeluhkan bahwa Bang Posan tidak mendapatkan haknya atas royalti performance right.

Kenapa kita baru klarifikasi sekarang? Karena memang kita perlu berbicara kepada pihak yang terkait. Dan di Indonesia sendiri ini ada badan yang diatur oleh pemerintah, berdasarkan Peraturan Pemerintan No. 56 Jo UU Hak Cipta LMK (Lembaga Manajemen Kolektif) dalam hal ini WAMI (Wahana Musik Indonesia).

Tantri: Jadi memang sudah pasti tidak tepat kalau meminta hak performance royaltinya ke Kotak. Jadi memang sudah ada lembaganya, ya minta royaltinya ke WAMI gitu.

Chua: Ada aturannya.

Tantri: Misalnya nih saya kasih contoh, buat teman-teman, katakan perform menggunakan lagu Kotak, kalian itu tidak perlu membayarkannya kepada kami. Tapi kalian membayarkannya ke WAMI nanti WAMI yang membayarkan kepada kami. Jadi ini sebenarnya, memang hak semua pelaku seni atau pencipta lagu. Kalau kalian ingin mendapatkan hak performance royalti, silakan mendaftarkan diri ke WAMI, menjadi membernya WAMI, nanti akan mendapatkan hak tersebut melalui WAMI.

Cella: Dan aku juga ingin menanggapi posting-an Posan yang menyatakan bahwa lagu-lagu Pelan-pelan Saja, Selalu Cinta, dan Masih Cinta itu adalah ciptaannya. Tapi aku perlu meluruskan, ada peran Pay dan Dewiq di situ. Jadi aku boleh jabarin ya persentasenya.

Lagu Pelan-pelan Saja, Dewiq 50%, Pay 25%, sisanya 25% dibagi 4 masing-masing mendapatkan 6,25%.

Lagu Selalu Cinta, Dewiq 50%, Pay 30%, sisanya 20% dibagi 4 masing-masing mendapatkan 5%.

Lagu Masih Cinta, Dewiq 50%, Pay 12,5%, Kotak 37,5% dibagi 4 masing-masing mendapatkan 9,38%.

Lagu Tinggalkan Saja, ciptakan Kotak dan Pay, lirik saya (Cella) yang buat. Tapi memang ada lagu-lagu yang diciptakan Posan sendiri, kayak Kerabat Kotak, Cinta Jangan Pergi, Kuingin Sendiri.

Itu memang murni 100% ciptaan Posan. Tapi semenjak 2011 memutuskan keluar, kami hampir tidak pernah membawakan lagu itu, kan.

Tantri: Kita juga memiliki anthem bagi Kerabat Kotak yang selalu kami bawakan, judul lagunya Energi. Sampai detik ini, kita bawakan karena kita merasa Kerabat Kotak adalah sumber energinya Kotak juga.

Sebelumnya, Posan mengklaim bahwa Kotak selama ini menampilkan lagu ciptaannya di panggung. Namun, Kotak mengklarifikasi bahwa lagu-lagu yang diciptakan 100 persen oleh Posan tidak pernah mereka bawakan lagi.

Editor


Komentar
Banner
Banner