bakabar.com, BANJARMASIN – Populer sepekan kali ini didominasi oleh berita-berita dari ibu kota Kalimantan Selatan.
Mulai dari waspada air pasang, ambruknya Pasar Ujung Murung, hingga kembali tertidurnya Siti Raisa Miranda alias Echa. Berikut lima berita terpopulernya:
1. Waspada Air Pasang
KOTA Banjarmasin tengah dihantui ancaman air pasang. Prediksi puncaknya, 1-6 Mei mendatang.
"Ketinggian pasang air bisa mencapai 2,4 sampai 2,7 meter pada bulan Mei nanti," ujar Kepala Bidang Sungai di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Hizbul Wathoni, Senin (5/4).
Itu belum termasuk curah hujan deras.
"Apalagi air kiriman. Hanya sebatas dari pasang air laut saja. Makanya perlu diwaspadai," ujarnya.
Thony bilang dari data telemetri sekarang kenaikan air terjadi sekitar 2 meter. Menurutnya situasi itu tidak serta begitu saja. Ketinggian air saat ini lebih karena air kiriman.
"Itu hasil dari pemantauan belum lama tadi," tambahnya.
Di samping itu, Thoni bilang kondisi Mei mendatang murni dari pasang air. Bukan karena air kiriman. Ketinggiannya, sekali lagi diprediksi 2,4 meter sampai 2,7 meter.
"Padahal sebelumnya, kalau toh air pasang terjadi, tingginya hanya 2,1 sampai 2,4 meter saja," tuturnya.
Untuk itu, ia pun berharap, saat ketinggian air terjadi pada Mei nanti tidak diiringi dengan curah hujan yang tinggi. Lebih-lebih, terjadi hujan di bagian hulu.
Waspada! Banjarmasin Segera Dihantui Air Pasang hingga 2,7 Meter
2. Putri Tidur Banjarmasin
MASIH ingat dengan Siti Raisa Miranda alias Echa si putri tidur asal Kota Banjarmasin?
Echa mengalami sindrom putri tidur atau Kleine-Levin syndrome, penyakit langka yang memiliki gejala khas tidur dalam jangka waktu lama.
Kabar terbaru, perempuan 16 tahun itu kembali bergelut dengan penyakit misterius yang membuatnya tidur berhari-hari.
Ayahanda Echa, Mulyadi (54) bilang buah hatinya itu kembali tertidur selama empat hari. Terhitung sejak Kamis malam lalu (1/4).
Praktis, Echa kini hanya bisa rebahan di salah satu kamar rumahnya, Jalan Pangeran, Kelurahan Pangeran, Banjarmasin Utara.
"Setelah makan bakso, dia tiba-tiba nangis. Dua jam nangis langsung tidur," ujarnya ditemui jurnalis bakabar.com, Senin (9/5).
Sempat menjalani perawatan namun kondisi Echa tak kunjung membaik. Malahan anggota tubuh anak kedua dari empat bersaudara tersebut mengalami kejang kejang pada Jumat malam (2/4).
"Tangan serta leher. Tidak pernah seperti itu sebelumnya," tambahnya.
Mulyadi lantas khawatir melihat kondisi yang dialami anak kandungnya tersebut.
Berselang kemudian, ia langsung merujuk Echa ke RSUD Ansari Saleh di kawasan Banjarmasin Utara.
Di sana Echa diberikan obat-obatan hingga membuat anggota tubuhnya kembali bergerak.
"Sudah normal secara [pemeriksaan] medis dan laboratorium," pungkas kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Mandastana, Barito Kuala (Batola) ini.
Setelahnya, pihak RSUD Ansari Saleh tidak bisa berbuat banyak untuk menyembuhkan penyakit Echa. Echa hanya diberikan cairan infus. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil. Meski diberikan obat, Echa tetap tertidur.
Karenanya, Mulyadi kembali berinisiatif untuk membawa Echa pulang. Pihak RS yang merasa khawatir lantas menanyakan kembali ke keluarga mengenai penanganan medis apabila Echa berada di rumah. Setelah diyakinkan keluarga, barulah doktor yang menangani Echa memperbolehkannya pulang ke rumah tepat Senin dini hari tadi.
"Kita sampaikan bahwa sudah 4 tahun kita merawatnya seperti ini. Nanti dia bangun sendiri, tapi hari ke berapa tidak tahu," pungkasnya.
Sekadar diketahui, Echa pada tahun ini sudah dua kali mengalami sindrom putri tidur serupa. Beruntung, Februari lalu dia hanya sekali tertidur.
"Desember 2020 itu 4 hari. Pertama kali tahun 2017 itu 7 hari, kedua 7 hari terus ketiga kalau yang viral 13 hari," tuturnya.
Terlelap sembilan hari lamanya, Echa kemudian sadarkan diri pada Sabtu 10 April kemarin.
3. Tiga Tewas di Haruyan HST
Pelaku yang diduga ODGJ saat diamankan di balik jeruji besi Makopolres HST. Foto-bakabar.com/Lazuardi
AKSI brutal yang diduga dilakukan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Batu Harang Desa Mangunang Seberang Kecamatan Haruyan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) berakhir tragis.
Tiga warga di Batu Harang RT 1 meregang nyawa. Dua di antaranya meninggal dunia di tempat, Selasa (6/4) sore.
Pelakunya Sahraji (28) warga Desa Sungai Jaranih. Kini dia telah ditetapkan sebagai tersangka dan mendekam di balik jeruji Makopolres HST.
Kasat Reskrim Polres HST, AKP Dany Sulistiono merincikan aksi yang dilakukan oleh orang yang diduga ODGJ itu.
Berdasarkan pemeriksaan para saksi dan olah TKP, mulanya pelaku datang ke Batu Harang Desa Mangunang Kecamatan Haruyan sekitar pukul 16.00.
"Pada saat itu, pelaku membawa senjata tajam jenis penusuk yang sudah dicabut dari kumpangnya," kata Kasat Reskrim Polres HST, AKP Dany Sulistiono kepada bakabar.com, Rabu (7/4).
Pelaku kemudian menyambangi kediaman korban pertama yakni, bocah berumur 3 tahun.
Pada saat itu, ibu korban panik hingga lari akibat melihat pelaku bersenjata tajam.
Dia tak sempat menyelamatkan sang anak. "Pelaku langsung menusukkan ke arah dada bocah itu sebanyak 2 kali. Korban langsung terjatuh dan meninggal dunia," kata Dany.
Pelaku lantas beranjak dari TKP pertama menuju rumah korban kedua Imbran (81).
Nahas, kakek 81 tahun yang tengah berada di dalam rumahnya itu tak bisa lari. Hingga jadi sasaran aksi brutal pelaku.
"Pelaku juga menusukkan senjata tajam ke arah dada korban yang mengakibatkan korban meninggal dunia di tempat," terang Dany.
Sementara tak jauh dari TKP pertama, orang-orang juga berlarian menyelamatkan diri melihat Sahraji membawa sajam.
Warga yang mengetahui kejadian itu mengepung pelaku. Pelaku yang diduga gangguan jiwa ini lantas lari ke arah perkebunan, Sarinten Desa Mangunang.
Di sana dia berjumpa dengan korban ketiga Hartawan (55), warga Mangunang Sebarang RT 2 yang tengah berladang.
"Pelaku kembali melakukan pembacokan dan penganiayaan dengan sajam hingga korban mengalami luka-luka," kata Dany.
Kapolsek Haruyan, Ipda A Junaidi menambahkan, saat di perkebunan tadi, aksi pelaku dapat perlawanan dari korban.
Namun, korban mendapat bacokan hingga mengalami luka.
"Lukanya ada pada bangian tangan, jari, punggung dan kepala bagian belakang," kata Junaidi.
Tak lama, warga yang tadinya mencari-cari pelaku akhirnya berhasil mengamankan pelaku. Pelaku sempat diamuk masa.
Beruntung, pihak Polsek Haruyan datang dan mengamankan pelaku.
"Mengenai kondisi kejiwaan pelaku, perlu dibuktikan dulu oleh ahli di bidangnya," tutup Junaidi.
Kedua korban meninggal dilakukan visum di RSUD H Damanhuri. Sementara korban luka mendapat perawatan intensif di Puskesmas Haruyan.
Pria yang diduga ODGJ ini pun telah ditetapkan sebagai tersangka atas kejadian itu.
Saat ini polisi menjerat Sahraji dengan Pasal 338 Joncto Pasal 351 KUHP tentang Pembunuhan dan Penganiayaan serta Pasal 80 Ayat 3 Undang-Undang Perlindungan Anak.
"Proses penyidikan masih berjalan. Sore ini kita periksa sebagai tersangka," kata Kasat Rseskrim Polres HST, AKP Dany Sulistiono, Rabu sore.
Adapun tersangka, kata Dany diduga mengalami gangguan jiwa atau ODGJ.
Hal itu berdasarkan keterangan dari aparat Desa Sungai Jaranih yang menyebut Sahraji pernah dirawat di RSJ Sambang Lihum 2017 lalu.
"Nanti akan diperiksa kejiawaannya oleh ahli jiwa," terang Dany.
Lebih lanjut Dany menerangkan, pelaku saat diintrogasi nampak dalam keadaan baik-baik saja.
Hanya saja ketika ditanyai prihal kejadian, pelaku selalu menjawab tidak ingat atau tidak tahu.
"Dia diam saja. Ketika ditanya baru menjawab. Jawabannya selalu demikian," tutup Dany.
Barang bukti yang berhasil didapatkan kepolisian yakni, sebilah sajam jenis penusuk lengkap dengan kumpangnya dan pakaian dari para korban. Saat ini, pelaku mendekam di balik jeruji besi Makopolres HST.
4. Pasar Ujung Murung Ambruk
Ahyar (52) hanya bisa pasrah. Motor matic-nya rusak parah akibat tertimpa bangunan Pasar Ujung Murung yang ambruk, Senin (5/4) sekitar pukul 18.53 Wita.
Ahyar adalah saksi mata kejadian nahas itu. Pasalnya, saat itu dia berteduh persis di depan toko tiga tingkat yang ambruk tersebut.
Diceritakan Ahyar, saat kejadian dia sempat mendengar suara yang mencurigakan dari atas bangunan.
Hanya hitungan detik, secara tiba-tiba dinding selasar toko tiga tingkat itu jatuh di hadapannya. “Saya kaget sekali,” tutur Ahyar.
Saking cepatnya, berpikir untuk menghindar ke tempat yang lebih aman saja tak sempat dia lakukan. “Kejadiannya begitu cepat sekali,” katanya.
Saat kejadian keberuntungan tengah berpihak kepadanya. Andai sedikit saja melangkah maju, sudah pasti dia turut tertimbun bangunan yang ambruk.
Motornya yang sempat tertimbun reruntuhan itu pun akhirnya berhasil dievakuasi dibantu sejumlah warga.
Sementara itu, Kepala UPT III Pasar Sudimampir, Disperdagin Banjarmasin, Ahmady Akhmad mengatakan, banguan yang runtuh tersebut merupakan dinding selasar bagian atas.
Bangunan tersebut merupakan milik tiga pedagang. Dipastikan Ahmady, toko empat pintu tersebut milik swasta.
“Bangunannya bukan milik Pemko (Banjarmasin). Sebagian sertifikat, sebagian lagi surat pernyataan di atas segel,” bebernya.
Dikatakan Ahmady, bangunan tersebut memang sudah uzur. Ahmady memperkirakan usianya sudah lebih dari 50 tahun.
Untuk kerugian akibat kejadian itu masih dihitung. Namun diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Sebelumnya, diberitakan dinding selasar tersebut mendadak ambruk persis saat hujan lebat mengguyur Kota Banjarmasin.
Dari pantauan di lapangan, puing-puing reruntuhan bangunan perlahan dibersihkan sejumlah petugas BPBD Banjarmasin.
5. MTQ Nasional Ditunda
GELARAN Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke XXXIII Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan resmi ditunda.
Penjabat (Pj) Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, menerangkan pertimbangan ini diambil setelah meningkatnya kasus Covid-19.
"Dengan berat hati, dengan bersedih hati, maka kami nyatakan ditunda pelaksanaannya dan akan dilakukan secara virtual," kata Safrizal dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu (3/4) sore.
Semula, pembukaan MTQN ke-33 akan dilakukan pada malam ini di Kabupaten Tanah Bumbu. Acara akan berlangsung hingga 9 April mendatang.
Salah satu syarat yang diajukan Pemprov Kalsel yakni peserta wajib mengantongi hasil swab PCR negatif untuk ikut meramaikan agenda ini.
"Mencermati hasil Swab PCR dan kondisi lain, maka berdasarkan Inmendagri nomor 6 tahun 2021, bahwa Kalsel dimasukkan sebagai daerah prioritas pemberlakuan PPKM Mikro. Di mana salah satu poinnya adalah pembatasan kegiatan masyarakat, termasuk kegiatan sosial dan budaya," terang Safrizal.
Dia menegaskan keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi yang wajib dipatuhi. Penundaan ini juga berdasarkan hasil keputusan bersama dengan Forkopimda Kalsel dan Tanah Bumbu, serta Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ).
"MTQ adalah salah satu wahana atau sarana dalam rangka syiar islam. Ini sangat tinggi dan dihargai, sama pentingnya seperti menjaga keselamatan para peserta, serta masyarakat di Tanah Bumbu dan seluruh Kalsel," ucapnya.
Safrizal tak ingin antusiasme tinggi peserta dan masyarakat yang ingin menyaksikan secara langsung acara ini dapat menjadi klaster baru penularan Covid-19. Seiring dengan itu, hasil swab peserta didapati kasus-kasus positif yang terkonfirmasi.
"Kepada seluruh bupati/walikota, LPTQ seluruh Kalsel agar dapat menjelaskan kepada kafilah dan masyarakat. Bahwa penundaan ini semata-mata demi mencegahnya penyebaran Covid-19," pesan dia.
Terkait pelaksanaan MTQN secara virtual, Safrizal belum bisa memastikan kapan akan digelar. Pihaknya masih menunggu hasil laporan yang nanti disampaikan oleh LPTQ, terkait tata cara perlombaan.
"Walaupun terasa kurang gegap gempitanya, namun tidak mengurangi hikmah dari MTQ. LPTQ akan segera melaporkan kepada Pj Gubernur, kapan siap untuk pelaksanaan MTQ secara virtual dari kabupaten masing-masing dan nanti dewan juri dengan protokol kesehatan dapat berkumpul pada satu tempat setelah dilakukan Swab PCR," ungkap pria asal Aceh ini.
Untuk diketahui, sebagian peserta atau kafilah yang akan bertanding dalam MTQN sudah berangkat menuju lokasi kegiatan acara.
Menurut Safrizal, nantinya sebagian dari mereka yang dinyatakan negatif Covid-19 akan dipulangkan ke kabupaten masing-masing secara bertahap.
" Sementara yang positif akan dirawat atau dikarantina di tempat isolasi mandiri atau isolasi terpusat di Tanbu sampai dengan sembuh. Kalau dalam keadaan positif dipulangkan akan bahaya dan penyebarannya berlanjut," imbuhnya.
Dia mengimbau kepada peserta yang belum berangkat menuju lokasi acara agar dapat menunda perjalanannya.
"Ada beberapa bupati yang melaporkan akan segera berangkat. Kami minta untuk tidak usah dan kembali ke tempat masing-masing," sambungnya.
Bupati Tanah Bumbu, Zairullah Azhar, menyampaikan dukungan penundaan pelaksanaan MTQN ke-33 untuk mencegah penularan Covid-19 semakin meluas.
"Kami sudah menyaksikan bahwa sangat susah membendung warga atau kehadiran masyarakat. Sementara kita tahu peserta ini banyak yang positif hasilnya. Sehingga kami sangat mendukung dan akan melaksanakan petunjuk dari PJ Gubernur. Mudah-mudahan Covid-19 ini bisa kita cegah di Tanah Bumbu," kata Zairullah menambahkan.
Breaking! Pemprov Kalsel Tunda Gelaran MTQN ke-33 di Tanah Bumbu