Mereka berkeliaran di jalan dan tidur di lapak-lapak pedagang di Pasar Tanjung, serta buang air kecil dan besar sembarangan.
Kepala Satpol PP Tabalong, Abdul Halim menjelaskan 8 anak yang diamankan terdiri 6 laki-laki dan 2 perempuan.
“Dari delapan orang tersebut, di antaranya ada suami istri,” jelasnya kepada bakabar.com, Jumat (18/12)
Saat diamankan para anak punk ini berkeliaran di sekitar Pasar Tanjung dan dibawa ke Kantor Satpol PP untuk didata dan dibersihkan badannya.
“Diamankannya mereka ini karena adanya laporan masyarakat yang merasa resah dengan keberadaannya, semuanya orang luar Tabalong,” terang Halim.
Penertiban anak punk tersebut dilakukan bersama anggota Kodim 1008/Tanjung. Setelah didata dan dibersihkan badannya, kemudian bersama Dinsos Tabalong dibantu UPBS Warna Mata Tangki Hijau dan Prima Mabuun para anak punk itu dipulangkan ke daerah asalnya.
“Setelah berkoordinasi dengan Satpol PP Hulu Sungai Tengah, secara estafet anak punk ini kami antar ke Barabai, selanjutnya teman-teman di sana yang mengantar secara berjenjang,” beber Halim.
Halim mengungkapkan, dari pengakuan mereka menjadi anak punk rata-rata karena orang tuanya bercerai.
Di antara mereka bahkan ada orang yang mampu, di mana setiap bulan menerima transferan uang.
“Untuk itulah kami mengimbau kepada para orang tua untuk mengawasi anak-anaknya. Jangan hanya memperhatikan dari jauh tetapi hendaknya juga mengecek langsung, apalagi yang lagi ngekost,” imbau Halim.
5. Warga Galang Dana untuk 2 BHD
Ada yang menarik di babak akhir Pilbup Kotabaru 2020. Kalah suara dengan rivalnya, relawan Burhanudin-Bahrudin (2BHD) rela turun ke jalan.
Mereka menggalang dana untuk menggugat kekalahan jagoannya ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: