Sekitar pukul 20.15, ia dibacok seterunya berinisial SH hingga menderita tiga luka tusukan.
Usut punya usut, pertumpahan darah itu rupanya dipicu isu perselingkuhan. Korban LN mendapat kabar jika istrinya berselingkuh dengan tersangka.
LN yang tak mampu membendung api cemburu mendatangi SH.
Sembari menenteng sebilah senjata tajam, LN menggedor rumah pelaku.
"Akibatnya terjadi kegaduhan," terang Kanit Reskrim Polresk Martapura Kota, Iptu Munthe.
Pelaku pun tak kuasa membendung emosi. Lantas SH yang juga merasa terancam mengambil sebilah pisau. Sadar kalau lawannya juga bersenjata tajam, LN mencoba lari. Hingga terjadi kejar-kejaran.
"Sekitar 100 meter kejar-kejaran di depan rumah, korban ditusuk oleh pelaku sebanyak 3 kali. Kemudian pelaku menyerahkan diri kepada warga masyarakat yang ada di sana, dan baru kita amankan," jelasnya.
Untuk saat ini korban telah dilarikan ke RSUD Ratu Zalecha Martapura karena luka serius di bagian tulang rusuk sebelah kiri, leher dan punggung.
SH diancam dengan pasal 351 Ayat 2 atau sebagaimana disebutkan dalam KUHPidana dengan pasal penganiayaan berat.
3. GANTUNG DIRI ALALAK
Fakta di Balik Pemuda Tewas Tergantung di Pulau Alalak, Dua Kali Coba Gantung Diri
Masih dalam suasana lebaran, warga Desa Pulau Alalak, RT 07, Barito Kuala (Batola) dikejutkan dengan penemuan jasad pemuda dalam kondisi tergantung.
Belakangan diketahui, jasad itu ialah Handriyanoor (23). Ia ditemukan tewas tergantung di kediamannya sendiri, Sabtu (15/5) malam.
Jauh sebelum kejadian, pemuda kelahiran Pulau Alalak 10 Juli 1997 silam itu rupanya sudah dua kali melakukan percobaan bunuh diri.
"Tiga tahun silam sempat mencoba bunuh diri juga. Sudah dua kali coba gantung tapi sempat kelihatan keluarga," cerita sang ayah, Amir Hasan.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: