bakabar.com, BATULICIN – Banjir bertepatan dengan momen lebaran 1442 hijriah melanda sejumlah wilayah Kalimantan Selatan. Air bah menerjang tiga kabupaten sekaligus.
Mulai dari Haruyan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Damit Hulu, Kabupaten Tanah Laut hingga Satui, Tanah Bumbu.
Catatan bakabar.com, banjir terhebat melanda Satui. Ratusan rumah, puluhan hektare sawah, hingga jalan provinsi terendam.
Sampai hari ini, bayang-bayang banjir bahkan masih mengintai warga di kecamatan yang berjarak 94 kilometer dari Batulicin, ibu kota Tanbu itu.
Selain banjir, insiden berdarah juga terjadi saat momen lebaran. Berikut lima berita pilihan pembaca dalam sepekan:
1. BANJIR TANBU
Satui Tanbu Berpotensi Hujan Picu Banjir Saat Wilayah Kalsel Lainnya Kemarau, Kok Bisa?
Pada hari kedua lebaran, luapan air sungai Satui makin menjadi-jadi. Ketinggian air naik drastis.
Kamis 13 Mei, ketinggian air tercatat masih 2 meter. Namun menginjak Jumat siang, tinggi air sudah 3 meter.
Praktis, rumah-rumah warga, sawah, hingga jalan provinsi pun terendam.
Hari kedua lebaran, BPBD mencatat 145 rumah, 55 hektare sawah terendam.
Menginjak Minggu 16 Mei, jumlah pengungsi dilaporkan makin membengkak.
Empat tempat pengungsian saat ini sudah menampung 135 kepala keluarga (KK) atau 338 jiwa.
Jumlah pengungsi bertambah dari hari sebelumnya yang hanya 88 KK atau 242 jiwa.
BMKG memprediksi hujan akan kembali mengguyur Satui sepanjang hari ini.
Kepolisian setempat mengimbau warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Meluasnya jumlah korban terdampak tak lepas dari kinerja pemerintah. Wahana Lingkungan Hidup Kalsel menilai pemerintah gagap mengatasi banjir Satui.
“Pemerintah harus cepat mengaudit dan me-review perizinan industri ekstraktif tambang, sawit, hutan tanaman industri, hutan produksi Indonesia secara transparan ke publik,” ujar Direktur Walhi Kalsel Kisworo Dwi Cahyo kepada bakabar.com.
Berkaca dari kasus banjir yang terus berulang, Walhi mendesak pemerintah untuk membentuk satuan tugas khusus.
“Kalau Covid-19 kan ada Satgas-nya,” ujarnya.
2. CEKCOK BERDARAH di MARTAPURA
Dipicu Isu Perselingkuhan, Pertumpahan Darah Pecah di Sungai Sipai Martapura
LN terpaksa menjalani perawatan serius di RS Ratu Zalecha Martapura.
Hari kedua lebaran, Jumat (14/5) LN menjadi korban cekcok berdarah di Jalan Taruna Bakti, Kompleks Graha Anjung Mahatama, Sungai Sipai, Martapura.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: