bakabar.com, JAKARTA - Polisi menduga Raja narkoba internasional Fredy Pratama (Miming) telah melakukan operasi plastik. Hal itu yang membuat aparat penegak hukum kesulitan untuk menangkap buron kelas kakap tersebut.
"Ada kemungkinan dia mengubah wajah, muka ya. Ya mau operasi plastik kita gak tahu, dia mengubah identitas diri," ujar Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa kepada wartawan, Rabu (13/9).
Diketahui, polisi sendiri sempat menamakan operasi dengan sandi Escobar dalam mengusut kasus Fredy Pratama.
Baca Juga: Ini Tampang Fredy Pratama Bandar Narkoba 'Triangle' Banjarmasin
Namun ia membantah jika peran Fredy Pratama atau Miming serupa dengan Pablo Escobar.
"Ya ini nama operasinya sandi Escobar. Sandi operasi Escobar. Bukan dia Escobar, dia biasa aja," kata Mukti, Selasa (12/9).
Mukti menerangkan pelabelan nama Escobar dalam operasi memburu Fredy Pratama dilekatkan lantaran jumlah barang bukti hingga sindikat merupakan terbesar.
"Ini sandinya, ini yang terbesar yang diungkap," sebut dia.
Bahkan ia menyebut telah melakukan operasi sejak Mei 2023, terutama menyasar wilayah Sumatera dan Sulawesi untuk mengendus praktik peredaran narkoba sindikat internasional jaringan Fredy Pratama.
Baca Juga: TPPU Raja Narkoba Fredy Capai Rp273 Miliar, 13 Titik di Banjarmasin
Hingga saat ini raja narkoba international itu dipastikan telah melarikan diri ke Kamboja. Fredy kabur melalui natural road atau jalur darat penghubung antara Thailand dan Kamboja.
"Ya natural road, semacam jalan raya," kata perwakilan Royal Thai Police, Pol Maj Gen Phanthana Nutchanart.
Dari hasil investigasi kepolisian Thailand. Mereka melihat Miming melewati Cambodia Gate (perbatasan Kamboja). Tanpa menggunakan kendaraan.
"Dia berjalan kaki di natural road," ujarnya. Namun ia tak merinci lebih detail.
Baca Juga: Royal Thai Police Klaim Raja Narkoba Fredy Tinggalkan Thailand
Di Kamboja, Miming diyakini tak sendiri. Phanthana yakin raja narkoba itu butuh bantuan dalam pelarian tersebut.
"Kami pikir ada yang membantu dia di Kamboja. Entah satu atau beberapa orang," ucapnya.
Phantana menyesali keterlambatan informasi yang didapat. Jika saja diketahui lebih awal, ia yakin Fredy Pratama pasti sudah tertangkap.
"Kalau kami dapat informasi lebih cepat, Fredy pratama bisa dipastikan masih berada di thailand (tertangkap)," jelasnya.