Ajudan Kapolda Tewas

Polisi Tertembak Senpi, Polri Perlu Evaluasi!

Peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mendesak Polri untuk melakukan evaluasi mental terhadap personelnya.

Featured-Image
Kapolri Jenderal Listyo Sigit (Foto:apahabar.com/BS)

bakabar.com, JAKARTA - Peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mendesak Polri untuk melakukan evaluasi mental terhadap personelnya.

Adapun hal itu disampaikan Bambang, karena merespon adanya anggota polisi yang tertembak saat membersihkan senjata api (senpi) miliknya.

"Lebih dari itu juga perlu evaluasi dan peningkatan pembinaan mental personel agar kasus serupa tak terus terulang," kata Bambang, kepada bakabar.com, Jakarta, Sabtu (23/9).

Baca Juga: IPW Soroti Kematian Pengawal Pribadi Kapolda Kaltara: Bentuk Timsus

Bambang juga mengaitkan dengan kasus serupa terkait penggunaan senjata api yang menghilangkan nyawa seorang personel polisi. 

Oleh sebab itu, Bambang meminta Polri untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh pada sistem kontrol dan pengawasan senpi.

"Kasus ini melengkapi kasus serupa terkait penggunaan senpi oleh polisi yang mengakibatkan hilangnya nyawa personel kepolisian," jelasnya.

"Kasus polisi ditembak sesama polisi,  menembak kawan atau tertembak senpinya sendiri baik sengaja (bunuh diri) atau tidak sengaja yang semakin sering menunjukkan, bahwa perlunya evaluasi secara menyeluruh pada sistem kontrol dan pengawasan penggunaan senpi oleh personel kepolisian," sambungnya.

Baca Juga: Polda Kaltara: Jenazah Ajudan HS Diautopsi di Semarang

Sebelumnya, Brigpol Setyo Herlambang, Ajudan Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) diduga tewas karena teledor saat membersihkan senjata api (senpi) miliknya. Ia ditemukan tewas bersimbah darah di rumah dinasnya.

Peristiwa nahas itui dibenarkan Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Budi Rachmat. Ia menuturkan bahwa Brigpol Setyo Herlambang merupakan anggota Banit 3 Subden 1 Den Gegana Satuan Brimob Polda Kaltara yang kini diperbantukan menjadi ajudan Kapolda Kaltara, Irjen Daniel Aditya Jaya.

"Pada hari Jumat, tanggal 22 September 2023, sekitar pukul 13.10 Wita, di rumah dinas dalam kamar, korban SH ditemukan bersimbah darah," ujar Budi kepada wartawan, Jumat (22/9).

Editor


Komentar
Banner
Banner