Polisi Tembak Polisi

Polisi Dalami Rekaman CCTV di Lokasi Tewasnya Bripda IDF

Kasus tewasnya Bripda Ignatius Dwi Francisco (IDF) di Rusun Polri Cikeas, Bogor masih didalami. Polisi sedang menganalisa rekaman CCTV di lokasi kejadian.

Featured-Image
Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan (Foto: apahabar.com/Regent)

bakabar.com, JAKARTA - Kasus tewasnya Bripda Ignatius Dwi Francisco (IDF) di Rusun Polri Cikeas, Bogor masih didalami. Polisi sedang menganalisa rekaman CCTV di lokasi kejadian.

"Saat ini penyidik Polres Bogor juga Paminal Polda Jabar sedang mendalami, mengembangkan dan menganalisa," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, Kamis (27/7) siang.

Kata dia, kepolisian belum bisa menyimpulkan apakah peristiwa dugaan penembakan itu terjadi di dalam atau luar ruangan.

Baca Juga: Densus 88 Bantah Polisi Tembak Polisi di Bogor!

"Yang jelas analisa CCTV apakah di ruangan, apakah di luar ruangan menuju lokasi atau TKP," ucapnya.

Ramadhan menyebut perkembangan kaksusnya akan disampaikan oleh anggota di Polres Bogor. Termasuk juga kronologi peristiwa itu. Rencananya, siang ini.

Kasus tewasnya anggota Densus 88 Antiteror itu baru menyeruak, Rabu (26/7) tadi. Padahal, peristiwanya, Minggu (23/7) sekitar pukul 01.40 WIB.

Kabarnya, Bripda Ignatius Dwi tewas akibat ulah seniornya. Ia diduga ditembak di bagian kepala.

Baca Juga: Polisi Tembak Polisi di Bogor, IPW: Saatnya Berbenah Polri!

Namun belakangan, kabar itu dibantah. Juru bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar menegaskan, ini murni kelalaian anggota.

"Peristiwanya adalah kelalaian pada saat mengeluarkan senjata dari tas sehingga senjata meletus dan mengenai anggota lain di depannya," jelasnya.

Sejauh ini, polisi menetapkan dua tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah, Bripda IMS dan Bripka IG.

Editor


Komentar
Banner
Banner