bakabar.com, MUARATEWEH – Satreskrim Polres Barito Utara membongkar makam bayi laki-laki, korban pembunuhan ibu kandungnya bernama Nataline, Rabu (3/6).
Pembongkaran makam di pemakaman muslim Desa Bintang Ninggi itu guna pengambilan sampel DNA dari dari jasad korban.
Dipimpin Kasat Reskrim AKP Kristanto Situmeang, pembongkaran makam turut disaksikan ketua rukun tetangga setempat.
“Untuk kepentingan penyelidikan, kita sudah koordinasi dengan perangkat desa di sini untuk melakukan penggalian kuburan dengan tujuan untuk mengambil sampel DNA,” kata Kristanto.
Sampel DNA kemudian akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara di Palangka Raya.
“Kemudian dibawa ke Jakarta untuk pengecekan DNA-nya. Waktunya kemungkinan sekitar satu bulan paling lama,” sambungnya.
Pengambilan DNA bayi laki-laki juga untuk mencari kepastian penyebab kematian dan uji sampel ibu kandung.
Kematian bayi Nataline memang masih menyisakan misteri. Berdasarkan hasil visum luar, tidak ditemukan luka-luka.
“Dan saat ini kita fokus untuk masih memastikan ibunya dulu,” ujarnya.
Sebelumnya, malu dan takut pada orang tua menjadi motif utama di balik perbuatan nekat Nataline.
Perempuan 24 tahun yang berprofesi sebagai bidan muda itu nekat membunuh anaknya yang baru lahir dengan kain.
Perempuan yang kesehariannya bekerja di Puskesmas Desa Bintang Ninggi II, Kecamatan Teweh Selatan kini dijerat pasal 338 jo 341 KUHP dengan maksimal hukuman 15 tahun penjara.
Dari tersangka berhasil dikorek keterangan bahwa sang bidan merasa malu kepada lingkungan sekitarnya karena melahirkan dalam status bujang.
"Selain itu juga perasaan takut kepada orang tua menjadi alasan kuat demi menutupi aib keluarga karena saat melahirkan ia tinggal sendiri dan melahirkan sendiri tanpa bantuan orang lain," jelas Kristanto, seperti diwartakan sebelumnya.
Lantas, siapa pria yang menghamili tersangka? Saat ini masih tengah didalami kepolisian.
Hanya saja, didapat keterangan anak tersebut hasil hubungan gelap dengan sang pacar.
Nataline ditangkap pada Minggu (24/5) atau bertepatan dengan Hari Raya Idulfitri 1441 Hijriah.
Mendapat informasi warga, sekitar pukul 23.50 WIB polisi menyanggongi tempat tinggal sementaranya di ruang Kelas VI SD Bintang Ninggi II. Ruangan kelas itu hanya berjarak sekitar 30 meter dari rumahnya.
Nataline membunuh anak kandungnya sendiri dengan cara menyumpal mulut sang bayi dengan kain hingga tewas.
Setelah memastikan anaknya meninggal, ia memasukkan jasad ke sebuah kantong plastik dan dibuang ke belakang rumah warga bernama Karmila.
Namun rupanya takdir berkata lain, jasad tersebut ditemukan oleh Hj Rukmiati. Saat itu ia mau memberi makan burung daranya dan mencium aroma busuk.
Setelah dicek ternyata bau busuk itu berasal dari kantong plastik yang didalamnya berisikan orok yang sudah meninggal.
Editor: Fariz Fadhillah