bakabar.com, JAKARTA – DPRD Kota Tangerang mendadak menjadi sorotan usai diduga hendak membuat seragam dinas dari beberapa band ternama dunia, salah satunya Louis Vuitton.
Selain LV, brand lain yang ikuti disorot yakni Lanificio, Theodoro, dan Thomas Crown.
Usai menjadi sorotan dan mendapat kecaman dari warganet, pengadaan baju dinas bermerek tersebut dibatalkan.
Ramai isu tersebut, pengamat fashion sekaligus Co-Founder #Markamarie, Franka Soeria turut memberikan komentar.
Menurut Franka Soeria, sebaiknya pemerintah mengandalkan material dan industri fashion Tanah Air ketimbang menggunakan brand luar negeri.
“Menurutku, alangkah baiknya apabila pemerintah memilih memakai produk buatan Indonesia, terlebih di situasi pandemi seperti ini di mana banyak industri fashion yang terdampak dan dengan melibatkan mereka, itu malah jadi upaya membangkitkan industri fashion dari keterpurukan,” ungkap Franka Soeria dikutip bakabar.com dari Okezone, Rabu (11/8).
Franka juga menyebutkan bahwa bahan-bahan atau material yang dimiliki industri mode Tanah Air memiliki kualitas yang tak kalah dengan brand mode dunia.
“Produk fashion kita tidak kalah nyaman dan bagusnya dari produk luar negeri. Local support local yang sesungguhnya sebaiknya seperti itu, yang kuat bantu yang lemah,” paparnya.
Ia pun merekomendasikan beberapa brand asli Indonesia yang kualitas dan unsur khas Indonesia layak diperhitungkan.
Brand tersebut di antaranya, Agam Indonesia, Fatih Indonesia, dan Tethuna.
“Mereka ini tailored dan bagus kualitasnya. Aku yakin, jika mereka diberi kesempatan, pasti hasilnya oke banget. Aku juga yakin brand lokal itu pasti mau ‘adapt’ sama kebutuhan pemerintah, jadi sinergi yang baik kan?’,” tambahnya.
Sebelumnya, pihak Louis Vuitton Indonesia membantah dan menyatakan tidak pernah bekerja sama dengan pemerintah terkait pengadaan bahan pakaian dinas anggota DPRD Kota Tangerang.
"Mengenai hal ini, LV tidak memiliki hubungan kerja sama dan tidak pernah ada kolaborasi dengan pemerintah," beber Gisela Eiffelina, Public Relation LV Indonesia.