bakabar.com Cianjur - Ketua kelompok mahasiswa Jaringan Intelektual Muda Cianjur, Alief mengungkapkan, dirinya dianiaya dan diancam oleh orang dekat Bupati Cianjur Herman Suherman, pada Senin (25/9) malam.
Peristiwa itu terjadi pada saat Alief dan beberapa mahasiswa hendak menggelar aksi unjuk rasa untuk mempertanyakan sumber dana umroh Bupati Cianjur bersama rombongan MUI, dan lainnya.
Sebelum menggelar aksi, Alief dikontak oleh salah satu staf dari lingkup Pemerintah Kabupaten Cianjur berinisial R untuk menjelaskan terkait biaya perjalanan umroh berjamaah tersebut.
"Kita janjian untuk bertemu di salah satu kafe di Jalan Abdullah Bin Nuh, Kelurahan Sawah Gede, Kecamatan Cianjur," tuturnya kepada wartawan, Rabu (27/9).
Baca Juga: Pemkab Cianjur Selidiki Hotel Yasmin Tunggak Pajak Puluhan Miliar
Setelah bertemu dengan R, staf Pemda Cianjur, seketika rombongan Jamaludin yang merupakan terduga pelaku pemukulan datang ke lokasi pertemuan. Kondisi berubah tidak kondusif, ketika rombongan Jamaludin mulai melemparkan beberapa barang yang ada di kafe tersebut.
"Saya sempat bersalaman dulu dengan rombongan Jamaludin. Namun setelah mereka mengetahui kalau saya yang mempertanyakan sumber dana umroh bareng ini, salah satunya langsung melempar sesuatu ke muka saya," ungkapnya.
Situasi semakin memanas dan adu argumen pun terjadi. Seketika itu Jamaludin menghampirinya dan ditengah adu argumen, Alief langsung ditampar di wajah bagian kiri.
"Saya masih mau beradu argumen soal masalah ini. Tapi Jamaludin langsung mendekat dan menampar hingga pelipis saya sampai bengkak," paparnya.
Baca Juga: Diduga Tempat Maksiat, Warga Gerebek Kos di Cianjur
Setelah itu, pihak Alief melaporkan kejadian tersebut ke Polres Cianjur. Alief juga datang dengan membawa hasil visum dari RSUD Sayang Cianjur.
"Saya langsung visum dan langsung saya laporkan karena karena ada pengancaman juga ke saya bahwa dia akan membentrokan mahasiswa dengan para ormas atau mendatangi rumah saya," paparnya.
Selanjutnya jika panggilan polisi datang, Alief akan berangkat ke Mapolres Cianjur untuk membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Sementara itu, pada saat dikonfirmasi, Jamaluddin membantah pihaknya telah melakukan pemukulan terhadap Alief. Menurutnya, ia hanya menampar sebagai bentuk peringatan.
Baca Juga: Polisi Ungkap Pembunuhan di Cianjur: Pelaku Kakak Beradik
"Tidak ada pemukulan, tapi hanya menampar korban. Itu pun sebagai bentuk peringatan agar korban dapat bersikap lebih sopan terhadap orang yang lebih tua. Karena, saat itu, korban ini sempat menggebrak meja," tuturnya kepada wartawan.
Jamaluddin juga memastikan sumber dana untuk keberangkatan umrah Anggota MUI dan tim sukses tidak berasal dari APBD Kabupaten Cianjur.
"Seharusnya mereka melakukan kajian mendalam jika memang akan menyikapi suatu masalah atau persoalan. Jangan karena bersumber dari media sosial mereka langsung menuduh atau menduga adanya tindak korupsi," pungkasnya.