News

Polemik Bus Sekolah di Jakarta Terbatas Akses

Transportasi umum nyaman dan aman masih jadi tantangan tersendiri bagi kota kapital seperti DKI Jakarta.

Featured-Image
Bis angkutan pelajar dan jalur penyeberangan. Foto-Foto humas pemkab hss

bakabar.com, JAKARTA - Transportasi umum nyaman dan aman masih jadi tantangan tersendiri bagi kota kapital seperti DKI Jakarta. Bukan hanya persoalan keamanan penumpang atau armada yang tak mengecewakan, namun aksesibilitas tak bisa lepas dari perhatian.

Meski Jakarta termasuk wilayah yang paling banyak menyediakan fasilitas kendaraan umum, namun belum bisa dikatakan sempurna. Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta menjelaskan banyak jenis transportasi umum di Jakarta yang jadi andalan warga dalam menjalani aktivitas.

Namun meski banyak pilihan, padatnya penduduk masih belum mengakomodir kebutuhan secara maksimal. Mulai dari Moda Raya Terpadu (MRT), Lintas Rel Terpadu (LRT), Transjakarta, Jaklingko, hingga kendaraan tradisional semacam Bajaj, atau ojek bisa ditemui di jalan-jalan protokol Jakarta. 

Baca Juga: Bus Transjakarta Mogok di Perlintasan Kereta Green Garden, KRL Sempat Dihentikan

Kebutuhan yang banyak ini memantik pemerintah DKI untuk terus berinovasi, dan mengupayakan kebutuhan masyarakat. Hal itulah yang memicu awal mula bus sekolah hadir. Demi menyediakan fasilitas kendaraan umum gratis, aman dan nyaman agar anak-anak dapat menuju tempat belajar dengan mudah. 

Berdasarkan data Dishub ada 116 bus medium berkapasitas 45 penumpang dengan 27 kursi dan 18 handgrips, serta 60 bus elf berkapasitas masing-masing 25 penumpang dengan 19 kursi dan 6 handgrips.

Baca Juga: ASPEK: Dampak Omnibus Law Miskinkan Pekerja, UMP Masih di Bawah Rata-rata

Menurut Dinas Perhubungan, semua bus yang beroperasi mampu mengangkut 33 ribu pelajar. Bus ini memiliki Unit Pelayanan Angkutan Sekolah (UPAS) yang melayani 32 rute dan 20 rute reguler dan 12 rute zonasi, dengan 176 armada berwarna kuning. Layanan ini disediakan khusus untuk pelajar di DKI Jakarta dari jenjang Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas/Kejuruan.

Bus yang beroperasi 05:30-18:30 WIB itu diakui masih belum sempurna perihal aksesbilitas, Syafrin mengakui masih banyak evaluasi.

“Kami masih butuh banyak kritik dan saran, memang belum semua rute bisa cover, ini masih dibicarakan,” tuturnya kepada bakabar.com.

“Tujuannya memang untuk mempermudah akses anak-anak kami agar sampai ke sekolah dengan aman,” imbuhnya lagi.

Bus sekolah ini dapat diakses gratis untuk semua pelajar berseragam di wilayah DKI Jakarta. “Semua pelajar sekolah swasta dan negeri dapat mengakses layanan bus sekolah sesuai rute yang tersedia secara merata di lima kota administrasi DKI Jakarta,” ujarnya. 

Editor


Komentar
Banner
Banner