Pekerja Migran Disekap

PMI Cianjur Disekap di Kamboja, Pemda: Kami Cari Lokasi Korban

PMI asal Cianjur meminta bantuan untuk bisa pulang kembali ke Indonesia karena disekap di Kamboja. Pemda Cianjur buka suara.

Featured-Image
Pekerja Migrain Indonesia (PMI) asal Cianjur meminta bantuan kepada berbagai pihak melalui rekaman video agar bisa pulang kembali ke Indonesia. Foto : Tangkap layar video PMI viral

bakabar.com, CIANJUR - Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Cianjur meminta bantuan untuk bisa pulang kembali ke Indonesia karena disekap di Kamboja. Pemda Cianjur Buka Suara.

Permintaan itu viral di media sosial. PMI itu mengaku bernama Vivi Hartati (20) asal Kampung Kaum Tengah, Desa Kadupandak, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur.

"Saya ditahan di Kamboja dan pasport juga ditahan," ujar Vivi dalam video berdurasi 32 detik itu seperti dilihat bakabar.com, Senin (2/10).

Raut wajah Vivi terlihat tertekan. Bahkan, dia mengaku merekam video itu dengan suara pelan agar tidak terlihat oleh penjaga.

Pada akhir video, Vivi menyatakan penyekapnya adalah pimpinannya saat bekerja. Pelaku juga meminta uang tebusan untuk membebaskannya.

"Saya butuh tebusan uang Rp66 juta, tolong," ungkapnya.

Sementara, keluarga mengungkapkan bahwa Vivi memang bekerja di sebuah hotel Kamboja. Dia mengikuti suaminya, Raja Alexander (23) yang terlebih dahulu bekerja di sana.

Keberangkatan Vivi ke Kamboja diakui tidak melalui sponsor atau agen. Di tengah bekerja, Vivi mengaku tidak betah dan memutuskan untuk keluar.

"Kerja di hotel baru 1 bulan, katanya tidak betah. Sehingga disekap karena masih ada kontrak," jelas salah satu kakak Vivi, Dera (36).

Selain itu, Dera mengatakan bahwa Vivi juga mengirimkan lokasi penyekapannya. Yakni mes Pelangi Preah Shinauk Kota Sihanoukville, Kamboja.

Pihaknya juga mengetahui mengenai uang tebusan sebagai syarat kepulangan Vivi. Namun, keluarga mengaku belum memiliki uang yang dimaksud.

Sementara, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Cianjur mengaku sudah mengetahui adanya warga Cianjur yang disekap di Kamboja. Kini, pihaknya sudah bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) terkait hal itu.

"Sekarang sedang proses pencarian data lokasi korban di Kamboja," kata Kepala Disnakertras Cianjur, Tohari Sastra.

Editor


Komentar
Banner
Banner