kabar viral

Plt Bupati Bogor Panggil Dinas LH Imbas Tumpukan Sampah di Pemukiman Padat

Menanggapi hal itu, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan, berencana memanggil pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Featured-Image
Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan. Foto: apahabar.com/Muhammad Hendra

bakabar.com, BOGOR - Tumpukan sampah setinggi sekitar 2 meter berada di permukiman padat penduduk kawasan Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat.

Menanggapi hal itu, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan berencana memanggil pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

"Nanti saya panggil DLH-nya. Gini, soal sampah itu. Warga tolong jangan, yang buang itu warga, yang nyalahin warga," kata Iwan kepada wartawan di Gunung Putri, Bogor, Selasa (13/6).

Baca Juga: Kata Kades Viral Tumpukan Sampah Setinggi 2 Meter di Bogor

Menurut Iwan, penanganan soal sampah harus dilakukan bersama-sama. Dia meminta jangan sampai menumpuk sampah dulu, baru menjadi ramai di masyarakat.

"Sampah itu harus bareng-bareng, jangan udah numpuk. Kesadaran warga pertanyakan juga, siapa sih. Nanti kita akan beresin, jangan buang sampah di situ," sebutnya.

Sampah menggunung di permukiman padat penduduk Bogor
Sampah menggunung di permukiman padat penduduk Bogor (Foto: bakabar.com/Muhammad Hendra).

"Nanti kita koordinasi bagaimana sampah itu kerja sama dengan RW dan harus bayar," sambungnya.

Sebelumnya, Kepala Desa Bojong Gede, Dede Malvina, angkat bicara mengenai persoalan itu. Memang permasalahan sampah itu sudah terjadi dari beberapa tahun yang lalu. Tepatnya 2017.

"Kita sudah menyikapi, kita lakukan pemagaran, pengawasan, itu kan tidak terus setiap hari, karena mata kita ini cuma dua, tentu wilayah lokal yang menjaganya tentu RT RW dan pengurusnya, jangan sampai sampah dibuang ke situ lagi," kata Dede, Senin (11/5).

Baca Juga: Sembilan Mucikari di Bogor Jual Enam Perempuan di Bawah Umur

Dede menyebut masyarakat di sekitar lokasi memang menginginkan ada pengolahan sampah di wilayahnya. Maka, mereka membuat tempat penampungan sampah itu.

"Tapi pengelola ini tidak menyadari di Bogor itu kota hujan. Kedua, hujannya tidak bisa ngikutin musim, bagaimana bisa sampah dekat wilayah padat penduduk seperti itu dibakar setiap hari, dengan kondisi musim hujan pun cukup tinggi," imbuhnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner