apahabar, JAKARTA - Eforia Piala Dunia sudah terasa di berbagai negara sejak awal tahun 2022. Banyak negara termasuk Indonesia menyambut helatan akbar empat tahunan ini dengan macam-macam aksi.
Di Papua misalnya, masyarakatnya yang doyan sepakbola sudah memenuhi jalan sekitar tempat mereka dengan ragam bendera negara partisipan Piala Dunia 2022, Qatar. Bahkan ada yang mengikat spanduk atau bendera tim kesayangannya di tiang listrik.
Berkaitan dengan itu, PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat (UIWP2B) mengimbau kepada masyarakat di wilayah Papua, untuk tidak memasang bendera para peserta Piala Dunia berdekatan dengan jaringan listrik, karena bisa mengganggu jaringan.
Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN UIW Papua dan Papua Barat, Jhon Yarangga mengatakan imbauan ini perlu diperhatikan karena berkaitan dengan kelancaran siaran Piala Dunia 2022 dan keselamatan warga Papua sendiri.
"Pemasangan bendera dukungan Piala Dunia agar tidak dekat dengan jaringan karena bisa mengakibatkan gangguan jaringan listrik," kata Jhon Yarangga di Jayapura, Minggu (20/11) melansir Antara.
Menurut Jhon, euforia masyarakat yang mendukung peserta Piala Dunia yang berlangsung perdana di Negeri Arab itu, memang wajar dengan memasang bendera dukungan, tetapi jangan sampai menimbulkan gangguan terhadap jaringan listrik.
"Karena pasti masyarakat mau menonton Piala Dunia tanpa ada gangguan seperti mati lampu sehingga hal tersebut harus juga diperhatikan," ujarnya.
Ia mengharapkan imbauan tersebut dapat diikuti oleh masyarakat guna bersama-sama mengantisipasi kemungkinan terjadi gangguan listrik akibat pemasangan bendera yang terkena kabel.
"Jika bendera-bendera yang terkena kabel atau jaringan dengan tegangan tinggi bisa mengancam nyawa manusia," tuturnya.
Pihaknya pun terus mengedukasi masyarakat agar ke depan lebih berhati-hati, terutama saat melakukan pemasangan umbul-umbul atau bendera tim kesayanganya yang dekat dengan tiang listrik karena bisa membahayakan diri mereka.