Hari ke-28 buron, Herlan sempat terlihat keluar dari hutan persembunyiannya. Namun saat ditelusuri, warga irit bicara. Kali terakhir, Herlan terlihat menenteng senjata tajam.
Lokasi Herlan muncul berada di Desa Aluan, berjarak sekitar 10 menit dari Desa Gambah. Antara Gambah dengan Aluan hanya dihelat kebun, semak belukar atau persawahan.
Desa Aluan cukup memungkinkan bagi Herlan ke mana pun bersembunyi. Misalnya ke Kecamatan Batang Alai Selatan maupun ke Hantakan. Daerah ini masih dikelilingi hutan, kebun dan sawah. Sebagiannya juga sepi penduduk.
Kasat Reskrim AKP Purnyoto secara tersirat menampik jika Herlan telah kabur ke luar Barabai apalagi hingga Palangka Raya.
"Pelaku masih di dalam hutan," ujar Purnyoto dihubungi via seluler, baru tadi.
Lantas, apa kendala yang dialami tim gabungan untuk meringkus Herlan? Purnyoto bilang luasnya medan pelarian Herlan jadi kendala terbesar saat ini.
"Pelaku sembunyi dan tinggal di dalam hutan yang sulit dijangkau," pungkas Purnyoto.
Adanya informasi sejumlah pihak yang diduga menyembunyikan Herlan, Purnyoto tak menjawabnya.
Yang pasti, sampai saat ini tim pencari keluar-masuk hutan untuk memburu Herlan yang juga berstatus residivis kasus pembunuhan di Kotabaru itu.
Kronologis Pembunuhan
‘Saktinya’ Si Pembunuh Brutal di Desa Gambah HST, Tak Mempan Dikeroyok di Kotabaru
Herlan menghabisi Didi tak lain tetangganya sendiri hanya karena permasalahan sepele.
Pembunuhan bermula ketika istri Herlan dalam keadaan mengaduh datang ke rumah Didi.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: