bakabar.com, BANJARMASIN - Ustadz KH Lutfi Yusuf Lc, Pimpinan Ponpes Tahfidzul Quran Al Ikhsan Sungai Mesa Banjarmasin meninggal dunia di Balikpapan, Minggu (29/3) sekitar pukul 15.15.
Kabarnya pemuka agama yang satu ini tutup usia sempat dikaitkan dengan Corona atau Covid-19. Tentu saja meninggalnya warga Seberang Mesjid Nomor 92 RT 2 yang lahir pada 11 Nopember 1959 itu membuat duka warga Banjarmasin, terutama jemaah Masjid Al Ikhsan.
Informasi yang diterima bakabar.com, 20 Maret 2020 sekitar pukul 21.59 Wita, Ustadz Lutfi masuk UGD RSU Kanujoso Balikpapan. Kemudian beliau masuk ruang isolasi pada 21 Maret 2020 jam 09.00 Wita.
Sebelum mendapatkan penanganan medis, riwayat perjalanan beliau menggunakan kapal dari Makassar setelah mengikuti kegiatan Ijtima Asia 2020 di Kabupaten Gowa, Sulsel.
Ustadz Lutfi kemudian singgah ke Balikpapan. Di kota ini lah kondisinya memburuk dan harus menjalani perawatan medis.
Dalam perawatan medis, yang bersangkutan jatuh di kamar mandi. Petugas medis pun mendobrak pintu. Kondisi pasien sesak nafas, tanda vital menurun, kemudian dilakukan resusitasi jantung paru.
Hingga akhirnya lelaki berusia 60 tahun itu pun tutup usia.
Saat bakabar.com mencoba mengkonfirmasi hal ini ke keluarga. Mereka menampik KH Lutfi meninggal karena virus corona.
“Tidak betul, beliau itu punya riwayat diabetes dan jantung. Saat perawatan di sana memang gula darah beliau naik hingga akhirnya ke jantung, meninggal karena jantung,” ungkap saudara almarhum, Julak Daud.
Karena saat ini Corona tengah mebawah, jenazah Ustadz Lutfi pun tidak dibawa ke Banjarmasin. Rencananya pemakaman di Balikpapan.
Jenazah sendiri sudah di makamkan di Balikpapan tanpa dihadiri pihak keluarga.
Sementara dari pantauan bakabar.com di tempat kediaman dan Masjid Al Ihsan tempat KH Lutfi berjemaah. Jemaah dan para santri KH Lutfi berdatangan menggelar salat gaib.
Sebelumnya Ustadz Maulana Solihin pengajar di Ponpes Al Ikhsan mengumumkan kepada jemaah bahwa Murobbi (guru spiritual) KH Lutfi telah meninggal di Balikpapan.
“Innalillahi wa Ina ilaihi ‘rojiun, telah berpulang ke rahmatullah guru kita KH Lutfi sore tadi di Balikpapan. Mari kita setelah salat magrib melaksanakan salat gaib mendoakan beliau,” ucap Ustadz Maulana Solihin dengan isak tangis.
Bahkan saat membacakan doa usai salat gaib, lagi-lagi Ustadz Maulana Solihin menangis memanjatkan doa dan itu membuat suasana Masjid Al Ihsan menjadi haru karena jemaah pun larut dalam tangis.
Usai salat berjemaah magrib dan salat gaib, para jemaah dan santri kemudian melanjutkan dengan membacakan tahlil dan yasin mendoakan almarhum dipimpin langsung Ustadz Maulana Solihin.
Jemaah yang hadir di sana mengaku, wasiat dari KH Lutfi sendiri minta dimakamkan di manapun jika meninggal selagi berdakwah.
“Beliau minta di daerah mana pun kalau beliau meninggal di situ minta dimakamkan, mau itu di Jawa atau dimana pun tidak masalah,” ungkap jemaah.
Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Syarif