Ekonomi Hijau

Pidato Jokowi di Hannover Messe Bisa Diralat, Kerusakan Iklim Tidak

Pada pameran dagang industri internasional Hannover Messe di Jerman, Presiden Jokowi menegaskan tentang strategi ekonomi hijau yang digagas pemerintah.

Featured-Image
Presiden Joko Widodo saat memberi sambutan pada Pembukaan Hannover Messe 2023 di Hannover, Jerman, Minggu malam (16/4/2023) waktu setempat. Foto: Biro Pers Sekretariat Kepresidenan

bakabar.com, JAKARTAPada pameran dagang industri internasional Hannover Messe di Jerman, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tentang strategi ekonomi hijau yang digagas pemerintah.

Itu sejalan dengan kebijakan pemerintah yang sedang menggagas pembangunan 30.000 Ha kawasan industri hijau. Dalam pidatonya, Presiden Jokowi bahkan menyebut bahwa pembangkit listrik batu bara di Indonesia akan ditutup pada tahun 2025.

Merasa ada yang salah, pihak Istana kemudian meralat ucapan Jokowi itu dengan menjelaskan bahwa di tahun 2025, 23% energi berasal dari energi baru terbarukan dan tahun 2050 PLTU batu bara akan ditutup seluruhnya.

Media Campaigner Trend Asia Tabayyun Pasinringi menegaskan, terlepas dari ralat yang dilakukan, pada prinsipnya PLTU batu bara harus ditutup secepat mungkin.

"Berkaitan dengan itu, target Indonesia dalam hal penutupan PLTU batu bara pada tahun 2050 sebenarnya masih terlambat 10 tahun" kata Tabayyun kepada bakabar.com di Jakarta, Sabtu (22/4).

Baca Juga: Industri Permesinan dan EBT Indonesia Tampil di Hannover Messe 2023

Hal itu berkaca dari jalur kontribusi Indonesia untuk membatasi kenaikan suhu rata-rata global sebesar 1,5’C. Untuk bisa konsisten dengan hal tersebut, Indonesia harus menghentikan pembangunan PLTU baru, selambat-lambatnya pada tahun 2024.

Menurut Tabayyun, transisi energi Indonesia juga harus menghindari solusi-solusi palsu. Salah satunya yaitu teknologi yang malah mendorong pelepasan gas rumah kaca yang lebih tinggi, termasuk melalui alih fungsi lahan dan deforestasi.

"Kontradiktif dengan strategi ekonomi hijau yang Jokowi katakan, praktik co-firing biomassa di PLTU-PLTU batu bara yang terjadi di Indonesia akan mendorong pelepasan emisi yang lebih tinggi, alih fungsi lahan dan deforestasi," ungkapnya.

Terkait hilirisasi dan kendaraan listrik, pemerintah harus melakukan evaluasi serius terhadap apa yang sedang terjadi. Perlindungan keselamatan dan kesehatan pekerja yang tidak terjamin, lingkungan alam yang rusak dan memicu bencana serta merugikan masyarakat lokal.

Baca Juga: Produk Nilam Aceh Laku Keras di Ajang Hannover Messe Jerman

"Serta elektrifikasi setengah hati yang masih ditenagai oleh fosil batu bara di hulu dan hilirnya," ujarnya.

Ini saatnya bagi Presiden Jokowi dan pemerintahan Indonesia untuk walk the talk: menghentikan pembangunan PLTU batu bara baru dan mengumumkan peta jalan detail penutupan PLTU batu bara.

"Juga menutup jalan untuk solusi-solusi palsu transisi energi dan memastikan transisi energi yang adil dan berkelanjutan bagi semua, termasuk masyarakat lokal dan pekerja," terang Tabayyun.

Ekonomi Hijau

Di Hannover, Jerman, Presiden Jokowi menyebutkan dua strategi besar ekonomi hijau untuk menarik investor, yaitu hilirisasi industri dan ekonomi hijau.

Baca Juga: Zemangat, Startup Teknologi asal Surabaya yang Ikut Pameran Hannover Messe 2023 di Jerman

Untuk hilirisasi industri, Presiden Jokowi ingin menjadi pemain besar di industri kendaraan listrik. Untuk itu, presiden menegaskan Indonesia membuka pintu bagi investor dunia untuk bekerjasama dalam hilirisasi industri.

Sedikitnya ada 21 komoditas dalam peta jalan hilirisasi Indonesia dengan kebutuhan investasinya diproyeksikan mencapai US$545,3 miliar. Presiden Jokowi memastikan transisi energi di Indonesia akan menghasilkan energi yang terjangkau untuk masyarakat di Indonesia, karena itu para investor Jerman diundang terlibat dalam ekonomi hijau yang membutuhkan pembiayaan setidaknya US$1 triliun hingga tahun 2060.

Sedangkan untuk strategi ekonomi hijau, Jokowi menegaskan Indonesia
berkomitmen dalam menjaga lingkungan dengan mengeklaim penurunan angka
deforestasi, kebakaran hutan, hingga rehabilitasi hutan bakau. Menurutnya, laju deforestasi di Indonesia turun signifikan dan terendah selama 20 tahun terakhir.

Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia turun mencapai 88%. Rehabilitasi hutan
mangrove seluas 600.000 Ha–rehabilitasi hutan mangrove terluas di dunia–akan
selesai direhabilitasi pada 2024. Indonesia juga membangun 30.000 Ha kawasan
industri hijau.

Editor
Komentar
Banner
Banner