Sentra Produksi Kopi

Petani Kopi Samustida Wujudkan Sentra Kopi di Kabupaten Sambas

Perjuangan petani kopi Desa Samustida, Kecamatan Teluk Keramat mulai membuahkan hasil. Dalam waktu dua tahun, mereka berhasil menjadi sentra produksi kopi.

Featured-Image
Petani di Desa Samustida, Kecamatan Teluk Keramat, menargetkan wilayahnya menjadi sentra kopi di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Foto: ANTARA

apahabar, JAKARTA - Perjuangan petanikopi di Desa Samustida, Kecamatan Teluk Keramat mulai membuahkan hasil. Dalam kurun waktu dua tahun, mereka berhasil menjadi sentra produksi kopi di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Kamarudin, petani kopi asal Desa Samustida tidak menampik jika semangat belale (gotong royong) antarwarga yang membuat usaha pertanian mereka terus berkembang. Sejak dirintis pada 2020 lalu, kopi yang mereka tanam mulai membuahkan hasil.

"Mimpi kami ingin mewujudkan sentra kopi di Kabupaten Sambas mulai di depan mata," ujarnya.

Ia menjelaskan semangat yang ada dirangkul melalui wadah kelompok petani kopi yang saat ini terdiri 19 orang. Setiap hari Sabtu mereka menggarap lahan dan menanam atau merawat kopi secara bersama-sama.

Baca Juga: Rumah Kopi Ranin yang Memuliakan Petani

"Setiap Sabtu kami berkumpul dan menggarap lahan dan merawat kebun yang ada bersama-sama. Kebun yang dibangun ini memang secara kelompok," papar dia.

Menurutnya, saat ini sudah ada hamparan kopi jenis Liberika seluas 20 hektare. Kebun kopi yang ada mulai berbuah dan hal itu menambah semangat petani untuk terus merawat dan mengusahakan kopi di Sambas.

"Bersyukur kopi kami berbuah sesuai harapan. Kebun kopi kami ini ada yang bernaung atau tumpang sari dengan tanaman lainnya yakni petai. Kemudian, ada juga yang tanpa naungan," jelas dia.

Dengan semangat kekeluargaan dan kekompakan dari anggota kelompok, mulai anak muda dan mayoritas sudah paruh baya, rasa mustahil bisa ditepis. Alhasil, semangat berkebun berbuah nyata.

Baca Juga: Pagi Siang Malam, Kapan Waktu Terbaik Menikmati Kopi?

"Kami akan terus mengembangkan kopi kami di sini. Kami akan mewujudkan menjadi sentra kopi," ungkapnya.

Selain bercocok tanam kopi, petani juga fokus untuk menggarap sektor hilirnya yakni menjual bubuk kopi. Untuk kopi bubuk kemasan mereka menjualnya dengan merek "Kopi Tumbok".

"Kopi bubuk kemasan yang dibuat dalam rangka meningkatkan nilai tambah petani," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner