bakabar.com, JAKARTA - Bakal calon presiden, Anies Baswedan dinilai menguak sinyal pesimistis menghadapi kandidat capres lain yang ditopang kemampuan modal dan kekhawatiran kecurangan di Pilpres 2024.
Hal ini merujuk pada pidato Anies dalam deklarasi relawan Amanat Indonesia di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (7/5) kemarin.
Namun sinyal pesimistis yang disampaikan Anies dinilai bagian dari strategi membangkitkan spirit para relawan untuk lebih merekatkan kerja politik di Pilpres 2024.
Baca Juga: Anies Baswedan Mulai Bernyali Jadi Antitesa Jokowi
"Pernyataan Anies yang disampaikan di internal relawan itu bagian dari refleksi, pesimisme itu juga bagian dari strategi," ujar Pengamat Politik, Dedi Kurnia Syah kepada bakabar.com, Selasa (9/5).
Kendati demikian pesimisme Anies juga merupakan sikap wajar agar masyarakat dapat membaca kondisi kekinian dalam spektrum politik Indonesia.
Maka insinuasi yang diungkap Anies juga memberikan kesan bahwa masyarakat perlu memberi ruang pengawasan dalam gelaran Pilpres 2024.
"Sikap seperti itu (pesimisme) cukup normatif," pungkasnya.
Baca Juga: Anies Sindir Kebijakan Subsidi Mobil Listrik Tidak Tepat Sasaran
Sebelumnya, Anies Baswedan menyebut Pilpres 2024 tak sekadar pergantian kekuasaan melainkan memberi kesempatan menentukan arah Indonesia.
Hal ini disampaikan Anies dalam deklarasi relawan Amanat Indonesia di Tennis Indoor Senayan Jakarta, Minggu (7/5).
"Pilpres 2024 bukan soal meneruskan atau tidak meneruskan sebuah program tapi merupakan Pemilu untuk menentukan sebuah arah," kata Anies.
Baca Juga: Anies: Pilpres 2024 Tak Sekadar Pergantian Kekuasaan!
Ia juga menerangkan gelaran pemilu juga menjadi kesempatan untuk menengok kembali arah perjalanan bangsa.
"Republik ini didirikan dengan cita-cita, dengan janji menghadirkan keadilan bagi semua," ujarnya.