bakabar.com, JAKARTA - Bakal calon presiden, Anies Rasyid Baswedan dinilai mulai memberanikan diri dan bernyali menjadi antitesa Presiden Jokowi usai mengkritik tajam kebijakan subsidi kendaraan listrik.
Hal ini disampaikan Anies saat berpidato dalam deklarasi relawan Amanat Indonesia di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (7/5) kemarin.
"Sikap menyeberang dari kebijakan Jokowi itu sudah tepat," ujar Pengamat Politik, Dedi Kurnia Syah saat dihubungi bakabar.com, Selasa (9/5).
Baca Juga: Anies Sindir Kebijakan Subsidi Mobil Listrik Tidak Tepat Sasaran
Ia menerangkan bahwa pernyataan Anies yang mengkritisi kebijakan Jokowi seiring sejalan dengan tajuk yang diusung oleh Koalisi Perubahan.
Terutama menegaskan titik temu pemetaan platform perjuangan politik tak hanya membebek dari kepemimpinan Jokowi.
Maka langkah tersebut dapat memperkuat posisi Anies yang tak berada di gerbong Jokowi, melainkan berhadapan dengan Jokowi.
"Pernyataan itu merupakan bagian dari penguatan posisi Anies," jelasnya.
Baca Juga: Anies Anggap Ganjar-Prabowo Teman Berpikir, Bukan Musuh Politik!
Lebih lanjut, ia menganalisa bahwa pernyataan Anies ingin menggaet para pemilih yang memiliki frekuensi sama dengannya, terutama yang bertolakbelakang dengan kebijakan Jokowi.
"Jadi meski yang disampaikan Anies itu benar, itu dalam kapasitas membangun kesadaran awal titik propaganda," pungkasnya.
Sebelumnya, bakal calon presiden, Anies Rasyid Baswedan menyindir efektivitas kebijakan subsidi kepada para pemilik kendaraan listrik yang tak menuntaskan permasalahan hulu di sektor lingkungan.
Hal ini disampaikan Anies dalam deklarasi relawan Amanat Indonesia di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (7/5).
Baca Juga: Anies: Pilpres 2024 Tak Sekadar Pergantian Kekuasaan!
"Kita menghadapi tantangan lingkungan hidup itu menjadi kenyataan bagi kita, solusi menghadapi masalah lingkungan hidup apalagi masalah polusi udara bukanlah terletak pada subsidi mobil listrik yang pemiliknya adalah mereka-mereka yang tidak membutuhkan subsidi," kata Anies.
Anies menambahkan emisi karbon yang dihasilkan kendaraan listrik yakni mobil pribadi lebih tinggi dibandingkan bus berbahan bakar minyak.
"Ini contoh kalau kita hitung emisi karbon mobil listrik perkilometer perkapita sesungguhnya lebih tinggi daripada emisi karbon bus berbahan bakar minyak. Kenapa itu bisa terjadi karena bus memuat orang banyak sementara mobil memuat orang sedikit," ujarnya.
