Ferry Mursyidan Baldan

Gurauan Terakhir Ferry Baldan: Chenk Jangan Lupa Barongko

Meninggalnya mantan menteri ATR era Jokowi-JK, Ferry Mursyidan Baldan secara tiba-tiba membawa duka tersendiri bagi rekan dan sahabatnya.

Featured-Image
Ferry Mursidan Baldan. Foto: Twitter/theOfficialFMB

bakabar.com, JAKARTA- Meninggalnya mantan menteri ATR era Jokowi-JK, Ferry Mursidan Baldan secara tiba-tiba membawa duka tersendiri bagi rekan dan sahabatnya.

Termasuk Husain Abdullah atau Uchenk yang merupakan kawan dekat aktivis KAHMI tersebut. Uchenk mengaku kaget mendengar kabar almarhum ditemukan meninggal di dalam mobilnya yang terparkir di VIP hotel Bidakara Jakarta Selatan, Jumat (2/12).

Baca Juga: Teka-Teki Kematian Ferry Baldan, Keluarga Ungkap 3 Kemungkinan

Juru bicara Jusuf Kalla itu mengaku ia masih bertemu almarhum di acara Wisuda Akademi Bakti Kemanusiaan (Sekolah Palang Merah Indonesia) di hotel Bidakara pada Kamis siang (1/12). Kehadiran Ferry di acara tersebut karena ia juga merupakan salah satu pengurus pusat Palang Merah Indonesia.

Menurut Uchenk, kondisi Ferry waktu itu baik-baik saja. Tidak ada tanda-tanda penyakit yang nampak secara kasat mata. Hanya saja Ferry kelihatan sedikit kurang tidur, kemungkinan akibat begadang nonton perhelatan Piala Dunia.

“Dia sehat saja waktu itu, cuman memang agak mengantuk mungkin habis begadang nonton piala dunia,” terang Uchenk.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Sebut Keluarga Ferry Baldan Tolak Autopsi

Uchenk mengenang momen terakhirnya berinteraksi dengan almarhum ketika dirinya berpamitan akan bertolak ke Makassar karena mau melayat ibunda Komjen Purn Syafruddin.

Tak banyak pembicaraan di antara keduanya karena posisi Uchenk saat itu berada di mobil. Sementara Ferry sedang berdiri di depan lobi hotel bersama Sudirman Said, mantan menteri ESDM. Ferry hanya bergurau untuk dibawakan kue Barongko dari Makassar.

“Saya waktu itu sudah di mobil mau ke bandara Halim untuk ke Makassar melayat ibunya Pak Syaf dan lihat dia lagi berdiri di depan lobi dengan Pak Dirman. Saya buka kaca dan sapa dia untuk pamitan. Dia cuman bilang, Chenk jangan lupa Barongko,” kenang Uchenk.

Menurut Uchenk, almarhum memang sangat menyukai kue khas Bugis yang terbuat dari bahan dasar pisang dan telur tersebut. Uchenk mengaku sempat beberapa kali mengirimkan kue tersebut ke kediaman almarhum semasa hidupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner