bakabar.com, JAYAPURA – Sedikitnya 7 wasit dan hakim diistirahatkan PP Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina), setelah dinilai membuat sejumlah kekeliruan di PON XX Papua 2021.
Tinju yang dipertandingkan sejak, Rabu (6/10), bahkan sudah melahirkan kontroversial di hari pertama.
Kontroversi itu disebabkan petinju tuan rumah Hana Kendi dinyatakan menang angka atas petinju Papua Barat, Merlin Tomalata, di penyisihan kelas terbang ringan 45-48 kg putri.
Kericuhan dengan skala yang lebih besar, juga terjadi, Jumat (8/10). Penyebabnya petinju DKI Jakarta, Jill Mandagie, tidak terima atas keputusan wasit.
Wasit memutuskan memenangkan Lucky Mira Agusto Hari dari Nusa Tenggara Timur dalam pertandingan perempat final kelas bantam 52-56 kg putra.
Reaksi tidak terpuji yang diperlihatkan Jill Mandagie, memancing sejumlah panitia pertandingan hingga penonton mengirimkan bogem mentah kepada petinju berusia 25 tahun itu.
Terkait kejadian-kejadian itu, PP Pertina akhirnya mengistirahatkan 7 wasit dan hakim bermasalah di PON XX Papua.
“Langkah itu dilakukan sebagai bentuk evaluasi rutin terhadap wasit dan hakim yang dinilai tidak memberi penilaian objektif,” tegas Ketua PP Pertina, Komaruddin Simanjuntak, seperti dilansir Antara, Sabtu (9/10).
Tercatat setelah pertandingan hari pertama, PP Pertina mengistirahatkan 3 wasit. Kemudian 2 wasit lagi di hari kedua, serta hari keempat 2 wasit.
Sementara Jill Mandagie yang dinilai terlalu berlebihan memprotes, terancam sanksi karena telah memicu kegaduhan.
“Atlet akan kena sanksi etika, karena sharusnya tidak gaduh malah menjadi gaduh. Soal ancaman berat, disesuaikan dengan AD/ART Pertina,” tandas Komaruddin.
Tinju PON XX Papua 2021 memperebutkan 17 medali emas. Semua kelas akan melakoni partai final di GOR Cenderawasihm Rabu (13/10).