Investasi Asing

Pertanda Baik, Modal Asing Masuk RI Salah Satu Terbesar di Emerging Market

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan aliran modal asing yang masuk ke Indonesia tahun 2023 merupakan yang terbesar di negara pasar berkembang.

Featured-Image
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam acara "Mandiri Investment Forum 2023" di Jakarta, Rabu (01/02). Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan aliran modal asing yang masuk ke Indonesia pada tahun 2023 merupakan salah satu yang terbesar di negara pasar berkembang (emerging market). Itu menandakan, secara global kondisi perekonomian sudah mulai membaik dibandingkan dengan tahun lalu.

"Arus modal asing mulai masuk ke Indonesia sebesar 2,4 miliar dolar AS tahun ini, yang menjadi salah satu arus masuk terbesar di pasar berkembang," ujar Perry dalam acara Mandiri Investment Forum 2023, di Jakarta, Rabu (1/2).

Meskipun lebih baik, ia mengingatkan seluruh negara saat ini masih hidup dalam volatilitas yang akan bertahan untuk beberapa waktu, sehingga Indonesia harus siap dan konsisten menyiapkan hal baru, langkah baru, dan bersinergi.

Dengan berbagai langkah tersebut, Indonesia akan bisa memperkuat ketahanan, pemulihan, dan bergerak menuju pertumbuhan jangka panjang.

Baca Juga: Bank Indonesia Optimis Pertumbuhan Ekonomi 2023 Tetap Kuat

"Adapun pertumbuhan ekonomi global diperkirakan menurun dan belum pulih secara kuat pada tahun ini," kata Perry. BI baru saja merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi sekitar 2,2 persen sampai 2,3 persen pada tahun ini.

"dan kemungkinan baru akan pulih pada tahun depan," ungkapnya.

Selain itu, tren inflasi tinggi masih berlanjut secara global, diperkirakan akan mencapai 5 persen pada tahun ini, sedikit lebih rendah dari 6,2 persen pada tahun lalu meski terbilang tinggi.

Perry menekankan, pihaknya pun masih memantau langkah Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed selanjutnya. Kemungkinan Fed masih akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak satu kali hingga dua kali, tetapi bunganya kemungkinan tidak akan mencapai level 6 persen.

Baca Juga: Kabar Baik, Minat Investasi Asing Meningkat, Nilainya USD 12 Triliun

"Masih menjadi ketidakpastian apakah suku bunga Fed pada akhir tahun ini akan mulai berhenti untuk naik," ujarnya.

Di sisi lain, kata dia, dolar AS masih kuat ditandai dengan indeks dolar AS masih dalam kisaran level 103-105, meski tidak mencapai level yang tinggi yakni 115-117.

"Tren cash is the king masih ada di tengah masyarakat global, yang menggambarkan dunia masih diselimuti ketidakpastian," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner