Hari Raya Waisak

Pertama Kali di Indonesia, Umat Buddha Melakukan Ritual Nyingma Monlam

Umat Buddha dari berbagai negara mengikuti ritual Nyingma Monlam untuk mendoakan perdamaian dunia, khususnya Indonesia sebagai rangkaian peringatan Waisak.

Featured-Image
Para biksu yang berjalan ke Candi Borobudur dari penginapan untuk Nyingma Monglam, Kamis (1/6). (Foto: apahabar.com/Arimbihp)

bakabar.com, MAGELANG - Umat Buddha dari berbagai negara mengikuti ritual Nyingma Monlam untuk mendoakan perdamaian dunia, khususnya Indonesia sebagai rangkaian peringatan Hari Raya Waisak 2023.

Kegiatan tersebut digelar di Pelataran Taman Aksobya, Candi Borobudur, Rabu (1/6) pukul 07.00 hingga selesai. Agenda yang diprakarsai Serling TulkuYongdzin itu dipimpin HH Kathok Situ Rinpoche dan Spiti Tulku Yomed Rinpoche.

Ketua panitia Lama Rama Santoso Liem menuturkan dalam acara Nyingma Monlam, umat Buddha mempersembahkan prasarana dan persembahan puja.

Baca Juga: Mengenal Tradisi Pindapata Menjelang Waisak

"Persembahan disusun di altar dan dihias dengan torma dan terbuat dari mentega serta tepung berkururan besar berjumlah 42 dan 32 ukuran kecil yang didatangkan dari India dan Bhutan," katanya di Taman Aksobya, kompleks Candi Borobudur, Rabu, (1/6).

Uniknya, Nyingma Monlam adalah salah satu rangkaian peringatan Tri Suci Waisak 2567 BE/2023 yang pertama kali diadakan di Indonesia.

"Namun, Nyingma Monlam rutin digelar tiap tahun menjelang Waisak di Both Gaya, India," kata Rama.

Baca Juga: Ribuan Umat Buddha Bakal Hadiri Dharmasanti Waisak di Bodobudur

Rama menjelaskan Nyingma Monlam dibagi menjadi enam sesi dalam dua hari, yakni 31 dan 1 Juni 2023. Prosesi doa Nyingma Monlam ini dilakukan dengan melafalkan mantra dan paritta secara khidmat oleh biksu dan umat Buddha.

Doa agung tersebut diikuti dari 12 negara. Seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Tibet, India, Amerika, Nepal hingga Bhutan.

Editor


Komentar
Banner
Banner