Pertumbuhan Investasi

Perkirakan Investasi di 2023, Ekonom Bank Mandiri: Tumbuh 6 Persen

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan investasi yang diukur dengan PMTB memiliki ruang untuk tumbuh 4 - 6 persen secara tahunan pada 2023.

Featured-Image
Pertumbuhan investasi ditopang oleh kelanjutan Proyek Strategis Nasional (PSN), peningkatan industri hilir sumber daya alam (SDA), dan pembangunan ibu kota negara baru (IKN). Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA - Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan investasi yang diukur dengan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) memiliki ruang untuk tumbuh 4 - 6 persen secara tahunan pada 2023 atau meningkat dibandingkan 3,87 persen di 2022.

“Secara keseluruhan, pertumbuhan PMTB akan ditopang oleh peningkatan anggaran infrastruktur pada APBN 2023 yang tumbuh sekitar 7 persen secara tahunan, dari sebelumnya terkontraksi sebesar 13 persen pada 2022,” kata Faisal dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (29/4).

Pertumbuhan investasi juga ditopang oleh kelanjutan Proyek Strategis Nasional (PSN), peningkatan industri hilir sumber daya alam (SDA), dan pembangunan ibu kota negara baru (IKN).

Ia juga melihat investasi atau penanaman modal langsung dapat terus berjalan dengan baik di tahun 2023, didorong baik oleh penanaman modal langsung asing (PMA) maupun penanaman modal langsung dalam negeri (PMDN).

Baca Juga: Rasio Investasi dan Serapan Tenaga Kerja, Bahlil: Tidak Seimbang

“Meski menghadap risiko perlambatan ekonomi global, Indonesia tetap menjadi tujuan investasi yang menarik bagi investasi asing, yang tercermin dari nilai foreign direct investment (FDI/PMA) yang terjaga,” ujarnya.

Hal tersebut sejalan dengan strategi pemerintah untuk meningkatkan hilirisasi SDA guna meningkatkan rantai pasok domestik dan nilai tambah ekspor.

Pemerintah terus mendorong pembiayaan untuk industri hilir SDA, khususnya pada industri logam dasar, barang logam, non mesin dan perlengkapannya.

“Oleh karena itu, kami melihat bahwa sektor ini akan terus menjadi salah satu penyumbang investasi langsung terbesar, khususnya investasi langsung asing, di Indonesia,” katanya.

Baca Juga: Bahlil: Realisasi Investasi Tembus Rp328,9 Triliun Didominasi di Jawa

Dari sisi eksternal, katalis positif lainnya akan datang dari pemulihan ekonomi dan kasus COVID-19 yang lebih terkendali di China, karena China merupakan salah satu asal investasi terbesar yang masuk ke Indonesia.

Sementara itu, untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), solidnya kegiatan ekonomi domestik yang ditopang oleh kebijakan pemerintah akan menjadi penggerak utama.

Hal ini sebagaimana tampak dari pengeluaran pemerintah untuk belanja modal yang mencapai Rp23,5 triliun atau meningkat sebesar 26 persen pada Maret 2023 dan telah mencapai 11 persen dari target di APBN 2023.

“Hal ini dapat berkontribusi pada peningkatan pembentukan modal tetap bruto (PMTB), mengingat sekitar 70 persen dari PMTB berasal dari pembangunan bangunan dan infrastruktur,” tutupnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner