bakabar.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi buka suara terkait tarif LRT Jabodebek. Ia menyebut tarif LRT Jabodebek bakal ditetapkan di kisaran angka Rp20 - Rp25 ribu. Namun sejauh ini belum ada kepastian soal tarif, karena kajian dan perhitungannya beluim tuntas.
Dalam perhitungan Kemenhub, Menhub Budi Karya menyebut pemerintah mempertimbangkan daya beli masyarakat, dan dipastikan ada subisidi untuk tarif LRT Jabodebek tersebut.
"Tarifnya antara Rp 20-25 ribu kira-kira. Kita masih menghitung dengan tidak asal menghitung, pemerintah tetap mensubsidi," katanya dalam konferensi pers di Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas Jakarta, Rabu(12/7).
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal meminta masyarakat untuk bersabar terkait penerapan tarif LRT Jabodebek. Ia memastikan penetapan tarif tersebut merupakan wewenang Kementerian Perhubungan.
Baca Juga: Ikut Uji Coba LRT Jabodebek, Menhub: Perlu Evaluasi Sebelum Diresmikan
"Nanti tunggu saja Peraturan Menteri," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, perkiraan tarif Rp25 ribu tersebut adalah untuk perjalanan terjauh yakni dari Cibubur ke Bekasi. Sedangkan dari Jakarta ke Bekasi atau Jakarta ke Cibubur dikenakan tarif Rp20 ribu. Selain itu, ada estimasi tarif terendah sebesar Rp5 ribu, berlaku untuk kilometer pertama.
"Tadi disampaikan ada Rp25 ribu itu adalah tarif terjauh. Dari Cibubur sampai Bekasi. Namun kalau dari Jakarta ke Bekasi atau Cibubur itu sekitar Rp20 ribu jatuhnya," ujarnya.
Adapun secara jadwal, uji coba operasional LRT Jabodebek akan dibagi jadi dua tahap. Pertama, khusus diperuntukan bagi stakeholder terkait dengan 22 perjalanan setiap hari pada periode 12-26 Juli 2023. Selanjutnya tanggal 27 Juli -15 Agustus akan dilakukan 434 perjalanan tiap hari dengan penerapan SOP LRT Jabodebek.
