Tak Berkategori

Peringatan HKN Ke-57 di Banjarmasin Tuai Kritik, “Harusnya Lebih Sederhana”

apahabar.com, BANJARMASIN – Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57 tahun ini kembali menuai kritik. Peringatan HKN…

Featured-Image
Peringatan HKN di Banjarmasin kembali menuai kontroversi seiring menyeruaknya dugaan pungli. apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57 tahun ini kembali menuai kritik.

Peringatan HKN ke-57 digelar Pemkot Banjarmasin secara terbuka, Jumat (12/11). Seluruh tenaga kesehatan (nakes) hadir di panggung Balai Kota Banjarmasin.

Sebagian hadir sebagai tamu undangan, sebagiannya lagi sebagai penerima hadiah puskesmas terbaik penanganan pandemi hingga vaksinasi Covid-19.

Belakangan, hajatan tahunan ini dikritik oleh Anggota Komisi IV DPRD Banjarmasin, Hendra.

Politikus PKS ini menyesalkan suasana yang begitu meriah serta diundangnya khalayak luas di tengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai.

Menurutnya banyak skala prioritas yang mesti harus didahulukan ketimbang peringatan yang terkesan seremonial belaka.

Seperti permasalahan kesehatan, penanggulangan pandemi hingga air pasang atau banjir rob yang menurut Hendra kurang ditangani Pemkot secara maksimal.

"Boleh saja dirayakan, tapi yang sederhana lah. Yang terpenting itu bagaimana meningkatkan pelayanan ke masyarakat dari tahun ke tahun," ujarnya.

Nyatanya, bagi Hendra masih banyak relawan kesehatan yang mengeluhkan pelayanan fasilitas kesehatan di ibu kota Kalsel.

Contohnya, saat beberapa relawan AIDS melakukan pelacakan kontak erat ke masyarakat namun harus menggunakan biaya pribadi

"Itu ada baiknya menyantuni mereka atau kemudian relawan TBC yang hampir tidak diperhatikan dengan alasan dana yang tidak ada," ujarnya.

Kembali ke HKN, Hendra mengakui bahwa Dinkes tidak pernah sekalipun berkoordinasi dengannya pribadi sebagai wakil rakyat.

Hasilnya, kata Hendra, pergelaran HKN tahun ini tak ubahnya seperti tahun lalu yang menimbulkan kontroversi hingga disoroti pemerintah pusat lantaran unggahan video Instagram @Dinkesbanjarmasin.

Kala itu, IG Dinkes Banjarmasin mengunggah sebuah video yang memperlihatkan sejumlah karyawan dan nakes tengah asyik berjoget ria di saat awal pandemi tahun lalu.

"Walaupun spontanitas katanya, tapi kita berharap jangan dulu lah ramai-ramai lagi seperti dulu," ucapnya.

Selain Covid-19, Dinkes, kata Hendra, harusnya lebih fokus menangani penyakit penyerta seiring datangnya cuaca ekstrem dan banjir rob imbas demam berdarah dengue (DBD), malaria dan penyakit menular lainnya.

Mestinya, perayaan HKN tahun ini, kata dia, dipenuhi imbauan maupun edukasi ke masyarakat tentang pengendalian jentik-jentik nyamuk.

"Itu hal kecil tapi bermanfaat, ya bisa pencegahan penyakit menular dalam momentum HKN," tuturnya.

Hendra sepakat jika Dinkes menggelar puncak HKN dengan nuansa secara formal namun mengedepankan budaya Banjar.

"Jangan terlalu yang meriah. Selamatan dengan nasi Astakona cukup,” ungkapnya.

Peringatan HKN ke -57 tahun ini mengangkat tema “Sehat Negeriku Tumbuh Indonesiaku”. Dinas Kesehatan Banjarmasin melalui panitia HKN menggelar berbagai macam kegiatan salah satunya memberi penghargaan kepada pejuang-pejuang yang telah berkorban dalam penanganan pandemi, serta vaksinasi selama pandemi Covid-19.

Panitia menggalang iuran dari rumah sakit swasta, klinik, dan laboratorium, profesi kesehatan, apotek, serta praktisi kesehatan se-Kota Banjarmasin dengan target keseluruhan minimal Rp39 juta rupiah untuk menggelar HKN tahun ini.

HKN 2021: Covid-19 Kalsel Melandai, Garda Terdepan Jangan Terbuai



Komentar
Banner
Banner