bakabar.com, BOGOR - Keluarga Nindi tak punya firasat buruk. Hingga akhirnya mahasiswa D3 keperawatan itu ditemukan tewas di kamar apartemen di Bogor.
Ayah korban, Asep Mujahidin (52) bercerita. Kamis (7/12), Nindi meminta izin untuk berangkat kuliah. Namun hingga, Jumat (8/12) malam, perempuan 19 tahun itu tak ada kabar lagi.
Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Perempuan Tanpa Busana di Apartemen Bogor
"Gak ada firasat apapun. Cuma pas berangkat ke kuliah sempat cium tangan dan bilang ke ibunya kalau hatinya sedang was-was," ungkapnya ditemui bakabar.com, di rumah duka di Kampung Cilengkong, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Rabu (13/12).
Nindi adalah anak perempuan satu-satunya dari empat bersaudara. Dalam keluarga ia dikenal pendiam. Juga rajin ibadah dan mudah bergaul.
"Di rumah tidak ada masalah sama keluarga, tidak ada hal yang mencurigakan, tapi memang anaknya pendiam," tuturnya.
Di sisi lain, pembunuh Nindi bernama Devid (19). Sejauh ini pihak keluarga tak mengenal pelaku itu.
"Pelaku juga tidak begitu jelas, apa memiliki hubungan asmara sama anak saya atau tidak. Dan pelaku tak pernah ketemu saya juga selama ini," ungkap Asep.
Kata dia, keluarga berharap agar pelaku diberikan hukuman setimpal. Sesuai apa yang dilakukan terhadap korban.
"Palaku harus dihukum seberat-beratnya sesuai dengan apa yang diharapkan keluarga. Hukuman 20 tahun penjara juga tidak cukup karena ini sudah menyangkut nyawa anak saya," katanya.
Baca Juga: Sakit Hati Dijelekkan, Pelaku Bunuh Wanita di Apartemen Bogor
Seperti diketahui. Nindi adalah perempuan yang ditemukan tewas tanpa busana di sebuah apartemen di Bogor. Tepatnya di kawasan Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor, Jawa Barat.
Jasad Nindi ditemukan, Senin (11/12) tadi. Yang menemukan adalah petugas kebersihan kamar apartemen.