bakabar.com, BANJARBARU - Ancaman fenomena el nino terhadap ketahanan pangan di Kalimantan Selatan, ternyata menjadi perhatian serius Kementerian Pertanian (Kementan).
Perhatian tersebut bukan tanpa alasan. Diketahui Kalsel merupakan salah satu provinsi penyangga produksi pangan nasional.
"Ancaman el nino sudah di depan, sehingga harus menjadi perhatian dan kewaspadaan semua pihak tanpa terkecuali," papar Inspektur Jenderal Kementan, Jan Samuel Maringka, ketika membuka rapat koordinasi pengawasan bidang ketahanan pangan di Banjarbaru, Kamis (3/8).
"Sudah semestinya pemerintah pusat dengan daerah perlu menyiapkan langkah-langkah strategis, serta membagi tugas hingga ke tingkat kabupaten atau kota sampai ke desa," imbuhnya.
Sebagai bentuk nyata, dicanangkan lumbung ketahanan pangan di 12 kabupaten/kota di Kalsel.
"Kami mengajak stakeholder seperti kejaksaan, kepolisian, BPKP, dan Kementerian Desa sebagai bentuk sinergi pusat hingga kabupaten/kota untik mengeliminasi ancaman terhadap sektor pertanian," beber Samuel.
Sementara Gubernur Kalsel melalui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Nurul Fajar Desira, menegaskan bahwa ketahanan pangan telah menjadi program prioritas.
"Kami terus meminta semua kabupaten/kota di Kalsel agar mendukung program menjadi lumbung pangan nasional. Meski sekarang dilanda el nino, kami optimistis mencapai target produksi 1 juta ton per tahun," papar Fajar.
"Target yang diberikan kepada Kalsel adalah 1 juta ton produksi. Untuk semester pertama, sudah 800 ton. Selanjutnya dalam waktu tersisa, kami berharap tanam kedua bisa melebihi 1 juta ton," tuntasnya.
