Tak Berkategori

Penurunan Harga Pertamax Cs Bikin Tekor Pengusaha SPBU Kalsel!

apahabar.com, BANJARMASIN – Penyesuaian harga BBM dianggap merugikan pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) se-…

Featured-Image
Ilustrasi bahan bakar khusus Pertamina. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Penyesuaian harga BBM dianggap merugikan pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) se- Kalsel.

Per 5 Januari 2020, Pertamina menyesuaikan harga Pertamax Cs di seluruh Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan.

Di Banua, sebutan Kalsel, harga Pertamax menyusut menjadi Rp 9.400, dan Pertamax Turbo Rp 10.100/liter.

Kemudian, Pertamina Dex mengalami penyesuaian menjadi Rp 10.450, dan Dexlite menjadi Rp 9.700/liter.

“Kebijakan penurunan harga yang mengacu pada Peraturan Menteri ESDM ini malah merugikan pengusaha minyak di Kalsel,” ucap Ketua Hiswana Migas Kalsel, Syaibani kepada bakabar.com, Selasa (7/1).

Kerugian itu, kata dia, disebabkan karena sisa stok yang tak terjual mengalami defisit atau kekurangan.

Harga jual Pertamax Cs dan lainnya lebih rendah daripada harga tebus BBK sebelum adanya penurunan harga tersebut.

“Jadi apabila dikatakan penurunan harga ini menguntungkan pengusaha SPBU, itu keliru,” tegasnya.

Dari laporannya, kerugian diprediksi mencapai Rp10-20 juta per SPBU se-Kalsel.

“Bayangkan di Kalsel ini terdapat 120 SPBU, jadi segitu kerugian para pengusaha minyak,” bebernya.

Sementara itu, Ekonom Kalsel, Ahmad Murjani mengatakan penyesuaian harga BBM ini memberikan dampak positif dan negatif di tengah masyarakat.

Di satu sisi, masyarakat sebagai konsumen merasa diuntungkan dengan adanya penurunan harga tersebut. Misalnya seperti Apindo, Gapki, Gapkindo, Organda, dan lainnya. Organisasi-organisasi ini merupakan afilisasi daripada asosiasi pengusaha Indonesia atau Apindo.

“Kalsel merupakan daerah yang potensial di sektor pertambangan, angkutan umum, pertanian, dan industri,” katanya.

Namun di sisi lain, sambung dia, pengusaha minyak di seluruh Indonesia tentu mengalami kerugian besar.

Terlebih, kebijakan penyesuaian harga ini sifatnya mendadak.

“Pandangan saya pengusaha minyak dalam posisi dirugikan. Tebusan lebih mahal, stok banyak, kemudian secara tiba-tiba keluar kebijakan bahwa harga turun,” jelasnya.

Oleh sebab itu, menurutnya, para pengusaha minyak perlu mendapatkan perlindungan.

“Ya, apa boleh buat. Mungkin pemerintah memiliki maksud yang positif dengan adanya kebijakan penurunan harga yang mendadak ini,” pungkasnya.

Baca Juga:Pertamax Cs Turun, Pengusaha Kalsel Kecipratan Untung

Baca Juga:Pertamax Cs di Kalsel Ikut Turun, Simak Daftar Harganya

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner