bakabar.com, MARABAHAN – Ratusan tenaga pengajar hasil seleksi tahap pertama PPPK di Barito Kuala, mulai menjalani tes urine.
Pemeriksaan urine yang termasuk salah satu persyaratan dalam penerimaan PPPK ini, dilakukan di Kantor BNNK Batola, Selasa (9/11).
“Pemeriksaan ini sesuai dengan ketentuan, karena seorang tenaga pengajar harus bersih zat-zat terlarang,” jelas H Sumarji, Kepala Dinas Pendidikan Batola.
“Kami menjadwalkan pemeriksaan sampai 12 November untuk mengakomodir peserta yang kemungkinan berhalangan,” imbuhnya.
Sesuai hasil seleksi PPPK tahap pertama di Batola, terdapat 336 orang yang menjalani pemeriksaan urine.
“Kami selektif dalam pemeriksaan ini, sehingga mereka harus negatif dalam empat parameter, yakni sabu, ekstasi, carnophen dan ganja,” timpal AKBP Agus Wijanarko, Kepala BNNK Batola.
“Kalau hasil pemeriksaan positif, kami akan memperdalam penggunaan obat-obatan dan riwayat penyakit peserta,” imbuhnya.
336 orang yang menjalani pemeriksaan urine merupakan hasil seleksi dari 948 peserta seleksi PPPK tahap pertama di Batola. Jumlah ini masih jauh dari 1.222 kuota yang disediakan untuk PPPK tenaga pengajar.
Namun demikian, masih tersisa seleksi tahap kedua. Rangkaian seleksi tahap kedua dimulai 15 November 2021, sementara pelaksanaan seleksi kompetensi digelar 6 sampai 10 Desember 2021.
“Sejujurnya kami mulai lega, karena tes urine ini mengawali proses pemberkasan, sehingga mudahan semakin cepat juga kami memperoleh Surat Keputusan (SK),” papar Mawariyah, salah seorang peserta.
“Apalagi saya sudah menunggu hampir 16 tahun untuk mendapatkan kesempatan menjadi PPPK,” tandas guru kelas di SDN Lepasan 1 ini.