bakabar.com, SAMPIT - Sebanyak 463 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga kontrak di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, menjalani tes urine narkoba.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kamis (4/9/2025), sekaligus sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika Prekursor Narkotika (P4GN-PN).
Ketua BNK Kotim, Irawati, menegaskan bahwa Kotim saat ini dalam kondisi darurat narkoba. Akses wilayah yang terbuka melalui pelabuhan, bandara, hingga jalur darat membuat daerah ini rawan peredaran narkotika.
“Data menunjukkan setiap tahun kasus narkoba di Kotim terus meningkat. Tahun 2023 ada 188 kasus dengan 204 tersangka, tahun 2024 ada 146 kasus dengan 163 tersangka, dan hingga Agustus 2025 sudah tercatat 87 kasus dengan 105 tersangka. Ini menunjukkan bahaya narkoba di Kotim sangat serius,” kata Irawati.
Tes urine ini menggunakan alat tes Eco Test dengan 7 parameter. Hasil resmi masih menunggu laporan dari UPTD Labkesda Kotim, namun pelaksanaan kegiatan berlangsung lancar dan kondusif.

Irawati menambahkan, pemberantasan narkoba tidak bisa hanya mengandalkan aparat, tetapi harus melibatkan semua pihak.
“ASN dan tenaga kontrak adalah garda terdepan pelayanan publik wajib bersih dari narkoba. Tes urine ini bagian dari deteksi dini sekaligus komitmen kita bersama dalam perang melawan narkoba,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, BNK berharap tercipta lingkungan kerja pemerintahan yang bebas narkoba, sehingga pelayanan kepada masyarakat tetap optimal.