bakabar.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif berencana mengevaluasi program insentif bagi kendaraan listrik. Hal itu menurutnya karena karena saat ini respons masyarakat terlalu sedikit dalam pengunaan kendaraan listrik, utamanya motor listrik.
“Iya (evaluasi) soalnya sekarang responsnya belum kencang,” jelas Arifin saat ditemui di Hotel Bidakara, Rabu (26/7).
Arifin memastikan, pihaknya akan segera membahas tentang insentif kendaraan listrik tersebut. Hanya saja, tidak diketahui kapan pastinya pembahasan itu akan dimulai.
Baca Juga: Miliki Bahan Baku Melimpah, Mendag: Indonesia Pusat Kendaraan Listrik
Sementara itu, menurut Arifin, masih ada beberapa program lain yang menuntut penanganan segera. Karena itu pihak ESDM ibarat berkejaran dengan waktu dalam time line yang ketat.
“Segera akan dibahas. Tapi tidak minggu ini karena sibuk,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, pemerintah akan melakukan evaluasi besar terkait kebijakan insentif kendaraan listrik. Menurutnya, kebijakan itu nantinya akan menyadur beberapa regulasi yang telah ditetapkan di Thailand hingga Vietnam.
Baca Juga: Miliki Bahan Baku Melimpah, Mendag: Indonesia Pusat Kendaraan Listrik
"Saya pikir insentif akan diselesaikan besok di rapat Kabinet, tetapi pada dasarnya kami membuatnya sederhana. Apa yang terjadi di Thailand apa yang terjadi di Vietnam, itu saya kira menjadi patokan kita dan melakukan beberapa penyesuaian di sana-sini," kata Luhut di acara Nikel Conference, Selasa (25/7).
Lebih lanjut Luhut mengungkapkan, dengan berlimpahnya material bahan baku kendaraan listrik di Indonesia, seharusnya hal itu bisa mengantarkan Indonesia sebagai negara dengan ekosistem kendaraan listrik terbaik.
"Tidak ada yang bisa mengalahkan kami di area ini, karena kami memiliki sumber materi kami. Biaya akan menjadi lebih rendah," terangnya.