Tak Berkategori

Penjelasan GTPP Covid-19 Kalsel Terkait Kenaikan Ratusan Kasus Dalam Sehari

apahabar.com, BANJARMASIN – Kalimantan Selatan jadi penyumbang terbesar kasus Covid-19 di Indonesia, hari ini. Kok bisa?…

Featured-Image
Juru bicara GTPP Covid-19 Kalsel, HM Muslim. Foto-istimewa.

bakabar.com, BANJARMASIN – Kalimantan Selatan jadi penyumbang terbesar kasus Covid-19 di Indonesia, hari ini. Kok bisa?

Seperti diketahui, dari data yang dirilis tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPP) Covid-19 Kalsel, pembahan kasus baru sebanyak 109.

Kota Banjarmasin jadi penyumbang terbanyak 103 kasus. Sisanya berasal dari 2 kasus di Hulu Sungai Utara (HSU), 1 kasus dari Tanah Bumbu (Tanbu), dan 3 kasus dari Banjarbaru.

Terkait hal ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kalsel, coba menjelaskannya.

Peningkatan yang cukup signifikan ini, rupanya memiliki alasan mendasar yaitu merupakan hasil spesimen dari rapid test massal yang dilakukan petugas surveilans belum lama ini.

“Sekitar 89,99 persen yang hari ini bertambah di Banjarmasin itu, hasil tracking lanjutan spesimen yang keluar atau diperiksa setelah dilakukan pasca Rapid test massal kemarin,” ungkap HM Muslim dalam rilisnya kepada bakabar.com, Kamis (4/6) malam.

Dia merinci dari 109 kasus baru tersebut terdiri dari 8 pasien dalam pengawasan (PDP) yang kemudian terkonfirmasi positif, kemudian 101 lainnya dari hasil pelacakan di lapangan.

Lantas, 8 PDP tadi yaitu 4 pasien perawatan RSUD Ulin Banjarmasin, 1 pasien perawatan RS Ciputra Banjarmasin, dan 3 pasien karantina khusus di Banjarbaru.

Sedangkan, 98 kasus lainnya, didapat dari tracking di pasar-pasar tradisional Banjarmasin yang kemudian dilanjutkan di fasilitas layanan kesehatan.

“Itu adalah spesimen yang masuk pada 23 Mei, kemudian hasilnya pada malam tadi,” terang Muslim.

Selanjutnya ada 2 lainnya hasil tracking yang diperoleh dari Hulu Sungai Utara dan 1 dari Tanah Bumbu.

Dengan adanya penambahan kasus baru ini, Kalsel kini mencatat sebanyak 1.142 kasus positif Covid-19.

Lantas, di antara 948 orang dilaporkan masih menjalani perawatan yaitu 205 kasus di rumah sakit dan 743 di karantina secara khusus.

“Banjarmasin saat ini memiliki kasus lebih dari 50 persen atau sekitar 51 persen. Jumlah penambahan 103 sehingga total 580 kasus,” sebut Muslim yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kalsel ini.

Baik pasien positif maupun kasus yang belum terkonfirmasi, pada hari ini dilaporkan terus meningkat.

Jumlah orang dalam pemantauan (ODP), naik 100 orang menjadi 877 ODP.

Sedangkan, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) juga naik menjadi 224 pasien seluruhnya.

Ada pun 12 PDP bertambah itu dari beberapa rumah sakit, di antaranya yaitu 4 pasien perawatan RSUD Ulin Banjarmasin yang berasal dari Banjarmasin (2 orang), Banjar (1 orang) dan Kalimantan Tengah (1 orang).
Kemudian 1 pasien di RS Pangeran Jaya Sumitra Kotabaru, dan masing-masing 2 pasien di RS Sultan Suriansyah Banjarmasin dan RSUD Hasan Basry HSS.

Selanjutnya, 3 pasien dilakukan karantina khusus di eks RS Tabalong.

Ada pun jumlah pasien meninggal akibat Covid-19 di Kalsel dilaporkan 93 orang dan pasien sembuh sebanyak 101 orang.

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner