bakabar.com, MARABAHAN - Komitmen penuh diberikan Pemkab Barito Kuala (Batola) dalam upaya meningkatkan peningkatan layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Salah satunya melalui kesiapan menjalankan saran dan masukan peningkatan kualitas pelayanan dari RSUD Ulin Banjarmasin sebagai pengampu.
Terlebih kesehatan ibu dan anak bukan sekadar urusan medis, tetapi fondasi penting dalam mencetak generasi masa depan.
"Kalau kesehatan ibu dan anak tak diperhatikan, kualitas SDM yang lahir juga tidak akan siap menyongsong Indonesia Emas 2045," tegas Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Batola, Zulkipli Yadi Noor, ketika menerima visitasi Pengampuan KIA RSUD Ulin Banjarmasin, Senin (16/6).
Kesadaran itulah yang membuat Pemkab Batola antusias menyambut visitasi pengampuan KIA di RSUD H Abdul Aziz Marabahan oleh RSUD Ulin
"Meski tidak ringan, kami berharap RSUD H Abdul Aziz Marabahan bisa menjadi rumah sakit yang unggul fisik dan pelayanan," papar Zulkipli.
"Dalam hal perbaikan poli, misalnya. Kami tetap berupaya mempertahankan upaya perbaikan demi pelayanan yang optimal dalam kondisi efisiensi dan pemotongan anggaran hingga 50 persen," imbuhnya.
Dukungan juga datang dari legislatif. Wakil Ketua I DPRD Batola, Harmuni, menyampaikan komitmen untuk terus mengawal dan mendukung alokasi anggaran layanan KIA.
“DPRD akan terus mengawasi dan mendorong peningkatan anggaran demi layanan kesehatan yang lebih baik untuk ibu dan anak di Batola," sahutnya.
Diketahui RSUD Ulin Banjarmasin menjadi salah satu dari 10 rumah sakit nasional pengampu yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Tidak hanya KIA, layanan prioritas yang dilayani RSUD Ulin adalah kanker, kardiovaskular, gastrohepatologi, stroke, uronefrologi, respirasi dan tuberkulosis, diabetes melitus, serta Penyakit Infeksi dan Emerging (PIE).
Selain memberikan pelayanan, pengampuan juga bertujuan memberikan bimbingan dan mengayomi rumah sakit di seluruh kabupaten/kota.
Sementara Ketua Pengampuan Program KIA RSUD Ulin Banjarmasin, dr Pudji Andayani, mengakui RSUD H Abdul Aziz masih berada di level madya berdasarkan klasifikasi dari Kemenkese.
Namun demikian, kualitas pelayanan tidak hanya diukur dari fasilitas. Aspek lain yang menentukan adalah efektivitas, mudah diakses, adil dan aman.
"Faktor yang tidak kalah penting adalah sinergi antarbidang mulai dari dari bedah, anestesi, penyakit dalam, sampai rehabilitasi. Ini yang akan menentukan kualitas pelayanan KIA," tegas Andayani.