bakabar.com, JAKARTA - Pemkab Barito Kuala (Batola) terus mendorong pengembangan wilayah berbasis potensi lokal. Salah satunya memanfaatakn Sungai Barito sebagai pusat kegiatan industri baru untuk mampu menggerakkan ekonomi daerah.
Komitmen tersebut disampaikan langsung oleh Bupati H Bahrul Ilmi dalam rakor lintas sektor bersama Dirjen Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Suyus Windayana, di Jakarta, Rabu (5/11).
Adapun rakor membahas penyelarasan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Batola dengan kebijakan pembangunan nasional dan provinsi.
Juga berhadir Wakil Bupati Herman Susilo, Ketua DPRD Ayu Dyan Lilian Sari Wiryono, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) H Zulkipli Yadi Noor, dan sejumlah pimpinan SKPD.
Dalam forum tersebut, Bahrul Ilmi memaparkan berbagai potensi ekonomi dengan menyoroti Sungai Barito sebagai salah satu aset alam yang memiliki nilai strategis tinggi.
“Sungai Barito bisa dikembangkan menjadi pusat industri perkapalan, perbaikan kapal, dan pabrik-pabrik penunjang,” ungkap Bahrul.
Diyakini pengembangan kawasan industri di sepanjang Sungai Barito bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan langkah nyata untuk membangun kemandirian ekonomi daerah.
Dengan fasilitas produksi yang berdiri di Batola, bahan baku bisa diolah langsung tanpa bergantung kepada pengiriman dari Jakarta atau Surabaya.
“Dengan begitu, tercipta lapangan kerja baru, meningkatkan efisiensi ekonomi, dan mendorong pertumbuhan industri lokal,” tegas Bahrul.
"Sinergi dengan pemerintah pusat menjadi kunci agar rencana pembangunan tidak hanya mendorong investasi, tetapi juga menjaga keseimbangan ekologi wilayah," tutupnya.









