Tak Berkategori

Pengusaha Kuliner Gunakan Elpiji Nonsubsidi

apahabar.com, JAKARTA – Pemerintah mengajak pengusaha kuliner skala besar untuk berpindah ke elpiji LPG nonsubsidi bright gas 5,5 kg….

Featured-Image
Petugas menata tabung elpiji 5,5 kg. Foto-Liputan6.com

bakabar.com, JAKARTA -Pemerintah mengajak pengusaha kuliner skala besar untuk berpindah keelpiji LPGnonsubsidi bright gas 5,5 kg. Ajakan tersebut turut disambut pihak pengusaha. Mereka menyebut penggunaannya lebih praktis dibanding elpiji subsidi 3 kg.

Seperti diutarakan Hajjah Dirja, pemilik rumah makan Pepes H Dirja di Walahar, Kabupaten Karawang. Selama ini, ia mengaku masih menggunakan menggunakan elpiji subsidi 3 kg, yang dalam sehari rata-rata bisa habis 3 tabung hijau.

“Repot juga, kadang nanggung kalau lagi goreng ikan dan banyak tamu, tiba-tiba gasnya habis. Jadi harus ganti dulu,” ungkap Hajjah Dirja melalui sebuah pernyataan tertulis, Jumat (23/8/2019).

Dia berharap, dengan bright gas 5,5 kg kegiatan usahanya dapat tidak terganggu dengan urusan ganti tabung. “Selain praktis, warnanya juga cakep. Semoga mudah nyari isi ulangnya,” katanya.

Adapun berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusianelpiji subsidi, terlampir bahwa elpiji 3 kg diperuntukkan bagi masyarakat kategori pra sejahtera atau usaha mikro.

Kampanye pemakaian elpiji nonsubsidi juga turut disuarakan PT Pertamina (Persero). Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid menjelaskan, program edukasi persuasif kepada pengusaha Hotel, Restaurant Dan Cafe (Horeca) terus digalakkan Pertamina melalui jalur asosiasi maupun langsung ke pengusaha.

“Kami biasa menghimbau mereka, untuk move on keelpijinonsubsidi melalui program trade-in seperti saat ini. Tentunya, kami berharap langkah ini akan diikuti pengusaha restoran lainnya,” ujar Mas’ud Khamid.

PTPertamina(Persero) hendak mendorong para pemakai gas Elpiji 3 kg subsidi yang dari golongan menengah ke atas untuk beralih menggunakan Elpiji 3 kg non-subsidi. Sebelumnya, Pertamina telah coba memasok sebanyak 5 ribu paket gas non-subsidi ke Jakarta dan Surabaya.

Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero), Mas’ud Khamid mengatakan, banyak warga mampu yang terpaksa memakai gasElpiji 3 kgsubsidi lantaran kurangnya pasokan gas Elpiji 3 kg non-subsidi di pasaran.

“Ini bukan mau ambil pasar, tapi banyak orang mampudemandgas Elpiji 3 kg karena barangnya (gas Elpiji 3 kg non-subsidi) enggak ada,” ujar dia di Jakarta, Rabu (4/7/2018).

Dengan upaya ini, diproyeksikansekitar 10-20 persen pengguna gas Elpiji 3 kg subsidi, khususnya dari warga mampu, bakal beralih ke gas Elpiji 3 kg non-subsidi.

Adapun saat ini pertumbuhan konsumsi gas Elpiji 3 Kg subsidi telah naik lima persen dibanding tahun lalu.Mas’ud menargetkan, penggunaan gas tersebut akan naik sebesar 0,3 juta metrik ton sampai akhir 2018.

Dia melanjutkan,Pertaminasebelumnya telah menyiapkan penyebaran 5 ribu gas Elpiji 3 kg non-subsidi, dengan 3.500 di antaranya untuk di Jakarta dan 1.500 di Surabaya. Selanjutnya, gas tersebut akan didistribusikan ke tempat lainnya seperti di Bali.

“Ini uji coba dulu, tes market, melihat perilakumarket, sistem distribusi kita. Sehingga jalan bareng yang melon hijau (Elpiji 3 kg subsidi) dan melon pink (Elpiji 3 kg non-subsidi),” tutur dia.

Baca Juga: Rumah Sambal Acan Raja Banjar Segera Buka Cabang di Batulicin

Baca Juga: JNE Dorong UMKM Kalsel Tembus Pasar Internasional

Baca Juga: Izin Impor Garam 2,7 Juta Ton Diterbitkan

Sumber: Liputan6.com
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner