Penggunaan QRIS

Penggunaan QRIS Dinilai Dapat Mendorong Nilai Transaksi

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong merespon positif tindakan Bank Indonesia (BI) yang mensosialisasikan penggunakan QRIS hingga ke luar negeri.

Featured-Image
Foto ilustrasi Bank Indonesia. Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA - Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong merespon positif tindakan Bank Indonesia (BI) yang mensosialisasikan penggunakan QRIS hingga ke luar negeri.

Pasalnya, dengan penggunaan QRIS secara tidak langsung bisa mendorong peningkatan nilai transaksi.

"QRIS akan mempermudah transaksi sehingga secara tidak langsung bisa mendorong peningkatan pada transaksi," kata dia kepada bakabar.com, Jumat (8/12).

Baca Juga: Nestapa Petani Hidup dalam Belenggu Kemiskinan

Namun bagi dia masih terlalu dini untuk melihat dampak yang didapat dari penggunaan QRIS tersebut. Terlebih pengguna masyarakat dan merchant masih belasan persen.

Meski begitu, setelah pandemi Covid-19 terdapat pergeseran kebiasaaan masyarakat yang sudah mulai membayar dengan nontunai.

Dengan transaksi tanpa uang dengan menggunakan QRIS, maka rekam jejak transaksi akan lebih jelas. Karena itu, dia berharap metode pembayaran tersebut bisa terus bertumbuh.

"Dengan QRIS, rekam jejak transaksi jadi jelas. Hal itu juga diharapkan akan meningkatkan devisa," ungkap dia.

Baca Juga: Harga Pertalite Bisa Kok Rp7.000, Menteri ESDM Bocorkan Syaratnya

Baca Juga: Catat Ibu-Ibu, ESDM Janji Bagikan Rice Cooker Tuntas Januari 2024

Sebelumnya, inisiatif pembayaran digital Bank Indonesia (BI) bersama industri nasional sebagai tindak lanjut Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 antara lain QRIS, BI-FAST dan SNAP menjadi upaya penting dalam memperluas akses pembayaran bagi masyarakat.

BSPI 2025 merupakan arah kebijakan sistem pembayaran Bank Indonesia untuk menavigasi peran industri sistem pembayaran di era ekonomi dan keuangan digital.

BI mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran untuk meningkatkan efisiensi sistem pembayaran dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi, salah satunya dengan menargetkan 45 juta pengguna QR Indonesian Standard (QRIS) pada 2023.

Editor


Komentar
Banner
Banner