bakabar.com, JAKARTA - Mobil listrik jadi opsi menarik untuk yang membutuhkan kendaraan modern dan ramah lingkungan.
Dari sisi lingkungan, laju mobil listrik di jalan memang tidak menghasilkan emisi seperti mobil berbahan bakar bensin atau diesel.
Hal ini karena mobil listrik tidak membutuhkan pembakaran BBM, tapi mengandalkan kinerja komponen elektrik seperti baterai serta motor listrik sebagai penggerak rodanya.
Penggunaan mobil listrik saat ini juga punya sejumlah keuntungan, mulai dari bebas ganjil genap di Jakarta, biaya perawatan rutin yang tak sebesar mobil konvensional, hingga insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 1 persen dari pemerintah.
Baca Juga: Wuling Binguo EV Dirakit di Cikarang, Dapat Insentif seperti Air ev?
Insentif mobil listrik berupa PPN 1 persen, berlaku untuk model yang dibuat di Indonesia dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen.
Keberadaan mobil listrik di Tanah Air juga ditanggapi positif, salah satunya dari pedagang mobil bekas.
"Mobil listrik saya lihat saat ini cukup menarik dan bisa dibeli dengan harga mulai Rp200 jutaan. Mobil harga segitu biasanya ramai peminatnya," ujar Renaldy, Marketing dari showroom mobil bekas (mobkas) Pesona Mobil di Depok, Rabu (22/11).
Baca Juga: Mobil Listrik MG ZS EV dan 4 EV Siap Dirakit di Cikarang, Intip Fasilitas Pabriknya
Namun menurutnya, penggunaan mobil listrik saat ini masih memiliki sejumlah keterbatasan.
"Infrastruktur untuk mengecasnya masih terbatas menurut saya. Kalau baterainya dicas di rumah, masih perlu daya besar. Sehingga daya listrik di rumah perlu ditingkatkan kalau beli mobil listrik," kata pria yang biasa disapa Aldy.
"Lalu soal jarak tempuhnya juga masih terbatas, jadi penggunaannya kebanyakan masih di dalam kota dan tidak seluwes mobil konvensional saat dipakai ke luar kota," sambungnya.
Perlu diketahui, pengecasan mobil listrik untuk mengisi baterainya membutuhkan daya yang beragam tergantung spesifikasinya.
Dari berbagai sumber, pengecasan Wuling Air ev di rumah memerlukan daya 2.200 Watt khusus untuk charging saja.
Baca Juga: Mobil Listrik Murah Wuling Bingo Bergaya Sporty, Jarak Tempuhnya 405 km!
Sedangkan pengecasan Hyundai IONIQ 5 di rumah memakan daya minimal 1.600 sampai 2.600 watt dengan pengecasan selama 15-20 jam.
Oleh sebab itu, pengisian baterai mobil listrik akan lebih efisien jika dilakukan di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan teknologi fast charging.
Lebih lanjut Aldy menyebut, pasar mobil listrik saat ini belum merata karena belum bisa diserap semua kalangan konsumen.
Baca Juga: Honda Hadirkan Dealer Bodi dan Cat di Semarang, Bisa Tangani 250 Mobil
Karena itu, showroom mobkas Pesona Mobil sementara ini belum mau menjual mobil listrik bekas.
"Kalau penjual lain ada beberapa yang sudah jual, tapi pasarnya kebanyakan di daerah-daerah yang ekonomi konsumennya mendukung seperti Jakarta atau BSD. Kalau Depok saya pikir belum cocok pasarnya untuk mobil listrik bekas," ungkap Aldy.
Meski begitu pria ramah ini menyebut, pengguna mobil listrik bisa saja semakin berkembang dalam waktu lima tahun ke depan.