bakabar.com, KOTABARU – Berkat dukungan pemerintah daerah dan masyarakat Kotabaru, pengadaan tanah untuk tapak tower PLN jalur Selaru-Sebuku telah rampung.
Hal ini makin mempercepat PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP Kalbagtim) meneruskan pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Selaru-Sebuku.
Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Proyek Kalimantan Bagian Timur 4 (UPP Kalbagtim 4) Arie Nugroho Ardianto menyampaikan saat ini pekerjaan di lapangan sudah merampungkan tahapan pengadaan tanah. Tinggal pekerjaan konstruksi pondasi.
"Pengadaan tanah tapak tower sudah mendapai 100% tentu saja berkat dukungan penuh dari berbagai pihak, pemerintah daerah, aparat penegak hukum, BIN Daerah Kalsel dan tentu saja masyarakat di Kotabaru,” kata Arie dalam keterangan resminya, Selasa (12/4).
Lebih lanjut, Arie menambahkan, proses pekerjaan pondasi sendiri saat ini mencapai 63 tower sudah diselesaikan.
Arie optimis dengan dukungan masyarakat dan stakeholder terkait, penyelesaian pembangunan SUTT ini dapat selesai sesuai rencana.
Seperti diketahui, pembangunan SUTT 150 kV Selaru-Sebuku dilaksanakan sebagai upaya PLN dalam melayani kebutuhan listrik masyarakat di Kotabaru.
Khususnya untuk masyarakat di Pulau Sebuku yang saat ini masih isolated system dan belum berlistrik selama 24 jam.
Pulau Sebuku dengan 1.981 pelanggan PLN saat ini menikmati listrik hanya 12 jam dalam satu hari. Hal ini disebabkan karena Pulau Sebuku hanya disuplai oleh sistem Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
“Dengan beroperasinya SUTT Selaru-Sebuku ini diharapkan kelistrikan di Pulau Sebuku dapat ditingkatkan dan lebih andal,” harap Arie.
Pembangunan SUTT ini juga nantinya dapat menyuplai kebutuhan pelanggan tegangan tinggi yang ada di daerah tersebut. Seperti PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) yang membutuhkan listrik hingga 60 MVA sebagai penunjang bisnisnya.
Arie menegaskan pembangunan SUTT 150 kV Selaru-Sebuku ini merupakan bukti keseriusan PLN dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur ketenagalistrikan, serta rasio elektrifikasi khususnya di Kalsel.
Untuk itu, dibutuhkan dukungan dan kerja sama dari semua pihak, baik pemerintahan dan masyarakat agar pembangunan ini dapat terlaksana dengan baik.
Arie pun berterima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) yang membantu PLN dalam seluruh tahap proses pembangunan. Ia menargetkan proyek ini bisa dioperasikan pada tahun ini.
Progres Proyek SUTT 150kV Batulicin-Tarjun Kalsel Kini Capai 74,24 %