News

Penembakan di Sekolah Texas Tewaskan 21 Orang, Pelaku Berusia 18 Tahun

apahabar.com, JAKARTA – Amerika Serikat dikejutkan lagi dengan penembakan di sekolah. Sebanyak 18 anak-anak dan 3…

Featured-Image
Halaman depan SD Robb yang menjadi tempat kejadian penembakan dengan korban 21 orang meninggal. Foto: CNN

bakabar.com, JAKARTA – Amerika Serikat dikejutkan lagi dengan penembakan di sekolah. Sebanyak 18 anak-anak dan 3 guru meninggal akibat penembakan di Sekolah Dasar Robb, Uvalde, Texas Selatan, Selasa (24/5) siang waktu setempat.

Penembakan terjadi sekitar pukul 12.17 dan dilakukan Salvador Ramos. Remaja berusia 18 tahun ini dilaporkan tewas di tempat kejadian, setelah melawan kepolisian.

Ramos merupakan siswa di SMA Uvalde dan merupakan warga Amerika Serikat. Remaja ini beraksi sendirian, tetapi belum diketahui motif penembakan.

Berdasarkan penyelidikan awal kepolisian, pelaku menembak sang nenek hingga tewas di rumah, sebelum pergi ke SD Robb untuk melancarkan aksi berikutnya.

“Pelaku meninggalkan kendaraan di halaman, lalu masuk ke sekolah dan menembakkan pistol secara membabi-buta. Mungkin pelaku juga membawa senapan, tetapi itu belum dikonfirmasi,” papar Gubernur Texas, Gregg Abbot, seperti dilansir CNN.

Selain korban meninggal, beberapa siswa dan orang dewasa yang terluka masih dirawat di sejumlah rumah sakit terdekat. Mereka di antaranya 2 petugas keamanan sekolah yang mengejar pelaku.

Gedung Putih langsung merespons kejadian tersebut. Presiden Joe Biden memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang sebagai bentuk tanda penghormatan dan belasungkawa.

SD Robb mengajar kelas dua hingga empat dengan usia siswa 7 hingga 10 tahun. Mereka memiliki 535 siswa dengan 90 persen di antaranya orang Hispanik.

Tercatat sudah 38 insiden serupa di sekolah maupun perguruan tinggi di Amerika Serikat selama 2022. Tidak termasuk penembakan di SD Robb, setidaknya 10 orang meninggal dunia dan 51 orang terluka.

Penembakan di SD Robb merupakan yang paling mematikan sejak insiden di SMA Marjory Stoneman Douglas di FLorida. Insiden yang terjadi Februari 2018 ini menewaskan 17 orang.



Komentar
Banner
Banner