Stunting

Pencegahan Stunting, Kemenkes: Solusinya Pemberian Protein Hewani

Kemenkes telah mengganti alokasi anggaran Pemberian Makanan Tambahan yang sebelumnya berupa biskuit dan susu kotak, menjadi pemberian produk protein hewani.

Featured-Image
Manfaat protein hewani bagi ibu dan anak.Foto: Lini sehat.

bakabar.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengganti alokasi anggaran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang sebelumnya berupa biskuit dan susu kotak, menjadi pemberian produk protein hewani. Langkah tersebut sebagai salah satu upaya mempercepat penurunan stunting di Indonesia. 

"Jadi untuk semua posyandu, anggarannya adalah untuk memberi produk makanan protein hewani kepada anak-anak di seluruh Indonesi," ujar Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante S. Harbuwono, dalam diskusi memperingati Hari Keluarga Nasional ke-30 yang digelar Forum Merdeka Barat (FMB) 9 pada Senin (26/6).

Perubahan alokasi anggaran untuk pemberian produk protein hewani kepada anak-anak, sudah melewati tahap kajian melibatkan sejumlah ahli. Hasil kajiannya, pemberian protein hewani ternyata lebih memberikan gizi yang tinggi ketimbang biskuit dan susu kotak.

Selain itu, pemerintah juga menerapkan dua strategi pendekatan dalam rangka percepatan penurunan stunting di Indonesia. Yaitu pendekatan spesifik dan pendekatan sensitif. Pendekatan spesifik berkaitan dengan pemberian makanan tambahan pada anak-anak, untuk mencegah anak-anak menjadi sakit, dan sebagainya.

Baca Juga: Wali Kota Surabaya Beberkan Strategi Jitu Turunkan Angka Stunting

Sementara itu, pendekatan sensitif, lebih berkaitan dengan faktor-faktor yang berada di lingkungan daerah tempat tinggal setempat. Misalnya, kemiskinan, sanitasi yang baik, kemudian masalah budaya lokal.

Optimalisasi kedua pendekatan tersebut menuntut kolaborasi lintas komponen, khususnya antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Misalnya, pendekatan spesifik sudah dilakukan dengan memberikan makanan tambahan.

“Tetapi pendekatan sensitifnya itu tidak dilakukan. Itu memang butuh komitmen tidak hanya dari pemerintah pusat secara eksklusif tetapi juga peran pemerintah daerah," kata Wamenkes Dante.

Baca Juga: Beri Edukasi Calon Pengantin, Jurus Pemerintah Tekan Stunting

Langkah lain yang diupayakan yaknirevitalisasi posyandu. Langkah tersebut dinilai penting, karena posyandu menjadi fasilitas paling strategis bagi masyarakat dalam urusan penanganan stunting.

“Posyandu itu akan hadir setiap hari di tengah masyarakat. Tidak dalam bentuk kegiatan yang berkumpul secara berkala, tetapi kader-kadernya datang ke masyarakat untuk evaluasi secara langsung kepada masyarakat," pungkas Dante.

Editor
Komentar
Banner
Banner