bakabar.com, JAKARTA - Kasus tewasnya seorang pemuda yang disanksi mendorong motor oleh polisi di Banjarbaru menyita atensi Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
"Kami sangat prihatin dan menyayangkan adanya satu pengendara balap liar yang meninggal dunia saat menjalankan perintah berjalan membawa motornya dari Kegubernuran Kalsel," jelas Komisioner Poengky Indharti kepada bakabar.com, Senin petang (13/3).
Baca Juga: Pemuda Tewas Dorong Motor di Banjar, Pengamat: Periksa Kapolres!
Guna mengetahui penyebab kematian, Poengky mendorong keluarga korban untuk mengajukan permohonan autopsi ke polisi.
"Selain itu Bidang Propam Polda Kalsel perlu secara pro aktif memeriksa para pejabat yang bertanggung jawab memerintahkan mendorong sepeda motor," jelasnya.
Dalam menghukum, polisi tentu perlu mengukur sisi manfaat dan efek jeranya. Ketimbang menyuruh dorong, misalnya, sebaiknya polisi menilang saja 200-an orang yang terindikasi balap liar tersebut.
Baca Juga: Polisi Ringkus 2 Pemilik Obat Terlarang saat Bubarkan Balap Liar di Tabalong
Yang lebih penting lagi, sambung Poengky, polisi turut memikirkan upaya pencegahan melalui tindakan preventif dan preemtif. Semisal, sebelum pengumpulan massa balap liar, polisi melakukan antisipasi membubarkan.
"Sehingga tidak perlu menunggu massa terkumpul sampai terlalu banyak," jelasnya.
Poengky memandang perlu polisi juga perlu berkoordinasi dengan pihak sekolah dan tokoh-tokoh masyarakat. Guna mengimbau agar masyarakat, khususnya pemuda dan remaja, agar tidak melakukan balap liar.
"Kompolnas akan melakukan klarifikasi kepada kapolda Kalimantan Selatan terkait kasus ini," pungkas komisioner berlatar aktivis hukum ini.
Respons Polda
Tewasnya seorang pemuda dorong motor sejauh 7 kilometer di Banjarbaru berbuntut panjang. Bukan mustahil atas kasus itu kapolresta Banjarbaru maupun kasatlantas bakal dipanggil Propam Polda Kalsel.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
Kabid Propam Polda Kalsel, Kombes Pol Djaka Suprihanta sudah mengetahui informasi kejadian tersebut. Namun Djaka masih akan mempelajari lebih dulu kasus tersebut.
"Saya pelajari dulu dari info kasus yang masuk ke saya," ujarnya singkat, Senin (13/3).
Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Moch Rifa'i langsung menghadap kapolda setelah menerima informasi tewasnya pemuda MAA (24). Rifai memastikan Tim Propam akan turun tangan.
"Tim dari Propam akan turun untuk mengecek kalau memang ada kekeliruan ada kesalahan ada salah prosedur kita akan usut. Kita akan tindak dan proses," ucapnya.
Rifa'i masih belum bisa memastikan penyebab tewasnya MAA apakah karena kelelahan atau ada faktor lain.
Baca Juga: Waduh! Pemuda di Kalsel Tewas Usai Disanksi Dorong Motor
"Karena fisik atau ada penyakit bawaan kita enggak tahu, nanti akan kita cek semua," jelasnya.
MAA sedianya sempat dilarikan ke Rumah Sakit Idaman Banjarbaru setelah jatuh pingsan saat mendorong motor.
"Dia (MAA) pingsan dibawa ke RS Idaman dan dinyatakan meninggal oleh dokter. Apapun penyebabnya nanti kita lihat hasil lab pemeriksaan dokter," ucapnya.
Dari laporan sementara yang diterima Polda Kalsel dari Polresta Banjarbaru, kata Rifai, pelaksanaan giat penertiban balap liar tersebut sudah sesuai SOP yang berlaku.
"SOP-nya sudah betul. Kita sudah ada surat perintah. Makanya tim gabungan itu juga ada dengan Polsek. Laporan kapolres sudah sesuai SOP. Tapi tetap dari Polda akan cek," katanya.
Baca Juga: Waduh! Pemuda di Kalsel Tewas Usai Disanksi Dorong Motor
Penertiban balapan liar yang dilakukan, sambung Rifai, menyusul banyaknya keluhan masyarakat yang merasa resah dengan aktivitas para remaja tersebut.
"Jumlah laka (kecelakaan) di Banjarbaru banyak terjadi itu karena dipengaruhi kegiatan balapan liar ini. Terlebih ini menjelang Ramadan. Laporan masyarakat itu jadi dasar giat operasi," tandasnya.
Sementara, Kapolres Banjarbaru, AKBP Dody H Kusumah memastikan berdasar hasil visum yang disaksikan langsung keluarga, tak ada kekerasan yang menimpa MAA.
"Berdasarkan hasil visum dokter di RS tidak ditemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban," jelasnya melalui pernyataan tertulis.
Selain itu, Dody bilang saat pendorongan motor, pihaknya juga mempersilakan para remaja itu istirahat beberapa kali. Termasuk memberikan minum air mineral.
Petugas juga tak ada memporsir tenaga secara berlebihan. Bagi yang kelelahan termasuk perempuan, ada petugas yang tersedia membantu.
Baca Juga: Polisi Ringkus 2 Pemilik Obat Terlarang saat Bubarkan Balap Liar di Tabalong
"Istirahat sampai beberapa kali sambil menunggu yang ketinggalan. Ada juga anggota yang ikut membantu mendorong kendaraan mereka. Untuk adek-adek perempuan dan mereka yang kelelahan kita bantu angkut duluan ke Polres dengan menggunakan kendaraan," ujarnya.
Sebelumnya, Polres Banjarbaru mengamankan 245 terduga pelaku balap liar di kawasan Kegubernuran Kalsel, Jumat (10/3) sore. Mereka kemudian disanksi mendoron motor mereka ke Polres Banjarbaru. Sebagai gambaran, jarak antara Kegubernuran Kalsel dengan Polres Banjarbaru berkisar 7 kilometer.