Instalasi Listrik

Pemprov Kaltim Prioritaskan Program Instalasi Listrik di Wilayah 3T

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menetapkan agenda prioritas pembangunan instalasi listrik untuk di wilayah 3 T

Featured-Image
Ilustrasi - Foto aerial proyek Tol Balikpapan-Samarinda yang melintasi wilayah Samboja di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.

bakabar.com, JAKARTA - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menetapkan agenda prioritas pembangunan instalasi listrik untuk di wilayah 3 T yakni terdepan, terpencil, dan tertinggal.

Kepala Dinas ESDM Kaltim Munawar mengatakan terdapat 187 desa yang belum mendapatkan akses listrik dari PLN. Jumlah tersebut didapat dari total 1.038 desa dan kelurahan yang ada di Kaltim.

"Kurang lebih 18 persen wilayah desa yang belum tersambung listrik. Oleh sebab itu perlu untuk ditindak lanjuti," kata Munawar di Samarinda, Jumat (12/5).

Baca Juga: Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023, BI-TNI AL Sasar 85 Pulau 3T

Munawar menerangkan wilayah desa dan kelurahan yang telah tersambung aliran listrik PLN menyala selama 24 jam yang terdiri dari 851 desa atau sekitar 82 persen.

Maka 187 desa yang belum tersentuh aliran listrik akan dioptimalkan dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS) komunal di 35 desa.

"Adanya PLTS ini bisa memberikan dampak positif terhadap desa. Alhamdulillah di beberapa desa, sudah ada listrik yang terpasang 24 jam," jelasnya.

Baca Juga: Tantangan Indonesia Menuju Era Bus Listrik, Pengamat: Perlu Ada Modal

Ia mengakui terbentuk sejumlah kendala dalam proses memberikan layanan listrik di daerah-daerah pedesaan.

"Pertama, kendalanya karena keterjangkauan akses dan jarak yang luar biasa susah. Itu jadi tantangan. Jadi, bagi penyedia yang mendapatkan itu sangat menantang. Kami yang survei juga agak sulit," ujarnya.

Salah satu daerah yang cukup sulit diakses adalah Kampung Mului yang terletak di Desa Swan Slutung, Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser.

Namun, kampung tersebut diupayakan menerima layanan listrik tahun 2024. Oleh sebab itu pihaknya memastikan akan fokus memprioritaskan desa-desa di kabupaten lain agar segera bisa mendapatkan sambungan listrik.

Editor


Komentar
Banner
Banner